Page 174 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 174
Land Grabbing: Bibliografi Beranotasi 149
yang lemah, maka sehingga regulasi yang tepat – dan insentif untuk
mengelola investasi tersebut secara benar – adalah solusinya.
Bagaimanapun, perhatian utama dibalik pembangunan melalui
investasi berskala luas pada lahan pertanian dengan memberikan
tanah kepada para investor, akses yang lebih baik kepada modal
untuk ‘membangun’, termasuk kemungkinan biaya yang sangat
besar, merupakan hasil dari jenis pertanian yang kurang memberikan
dorongan bagi pengurangan kemiskinan, dan tidak membuka akses
terhadap tanah dan air bagi komunitas pertanian lokal.
Kebijakan yang secara langsung diarahkan pada pertanian
berorientasi pasar ekspor akan meningkatkan kerentanan negara-
negara target terhadap goncangan harga. Manakala skema hak
terhadap tanah berupaya melindungi pemilik tanah dari pengusiran,
justru hal tersebut mengakselerasi pembangunan suatu pasar hak atas
tanah yang secara potensial memiliki efek destruktif dalam sumber
pencaharian – baik pengguna tanah saat ini yang akan menghadapi
tekanan komersial terhadap tanah dan juga kelompok-kelompok
yang tergantung pada kepemilikan bersama–atas penggembalaan
ternak maupun budidaya ikan, juga kehutanan.
Artikel ini memetakan beragam kritik. Apa yang dibutuhkan
sebenarnya adalah lebih dari sekedar membebankan pada suatu disiplin
ilmu ketika memahami perampasan tanah. Yang terpenting justru
adalah kebutuhan bersama akan alternatif baru atas investasi tanah.
(VRP)
Keterangan: Artikel dapat diunduh di http://www.tandfonline.com
II.8. Deininger, K. (2011). “Challenges Posed by the New Wave
of Farmland Investment.” Journal of Peasant Studies 38(2): 217-
247, http://www.tandfonline. com, diakses 29 Mei 2012.
Kata Kunci: investasi, agroindustri, transfer tanah
Meskipun berita utama dewasa ini mengenai ‘land rush’, namun
kurangnya data empiris membuat perdebatan tersebut cenderung