Page 213 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 213

188   Dwi Wulan Pujiriyani, dkk


            umumnya   diproteksi di bawah  traktat  investasi, dan  tindakan
            pemerintah  manapun  yang mempengaruhi hak-hak  tersebut  akan
            dianggap  sebagai pelanggaran  terhadap  hukum  internasional,
            dan  memicu  klaim  investor  untuk  menuntut  kompensasi sebelum
            pengadilan internasional.

                Dalam  beberapa  kasus, intervensi pemerintah  dalam  kasus
            krisis pangan atau untuk melindungi populasi lokal, dapat memicu
            pelanggaran terhadap perlindungan jaminan pada traktat investasi
            internasional, sehingga menyebabkan pemerintah harus membayar
            kompensasi kepada investor. Saat ini telah banyak modiikasi traktat
            investasi internasional, khususnya  di negara  di mana  kesepakatan
            pertanahan  dibuat. Pemahaman     terhadap  implikasi hukum
            traktat  investasi internasional dan  dampaknya  yang mengekang
            kemampuan   pemerintah  untuk  mengelola  investasi internasional
            pada area vital seperti lahan pertanian hak atas air dapat membantu
            pemerintah  maupun   komunitas  untuk   mengambil keputusan
            dalam  mengembangkan     strategi pembangunan   berkelanjutan.
            Malik menampilkan pelajaran berharga dari Pakistan pada konteks
            ini, yang akan  relevan  bagi negara-negara  berkembang dalam
            mempertimbangkan kesepakatan pertanahan.


            (VRP)
            Keterangan: Artikel dapat diunduh di http://www.future-agricultures.org


            II.21.  Mutopo,  Patience  dan  Chiweshe,  Manase,  2012,  “Large
            Scale Land Deals, Global Capital and the Politics of Livelihoods:
            Experiences of Women Small- Holder Farmers in Chisumbanje,
            Zimbabwe”. Artikel pada International Conference on Global
            Land Grabbing II, Cornell University, Ithaca, USA, 17-19 October
            2012.


            Kata Kunci: Zimbabwe, akuisisi tanah, livelihood, akses, perempuan


                Akses  perempuan  atas  tanah  dan  penggunaannya  demi  mata
            pencaharian, setelah  jejak  singkat  reforma  agraria  di Zimbabwe,
            harus  dilihat  melalui lensa  sosial dan  ekonomi yang baru. Artikel
   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218