Page 223 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 223

198   Dwi Wulan Pujiriyani, dkk


            tahap awal, beberapa dibatalkan, sementara yang lain sudah mencapai
            tahap akhir dan masuk ke tahapan pembuatan draft kontrak. Beberapa
            kesepakatan sudah diinalisasi.

                Dalam  pengumpulan  data  ini, Smaller  & Howard mengalami
            kesulitan  memveriikasi data  empirik  dari praktik  kebijakan  dan

            hukum yang ada. Terutama berkaitan dengan komunitas lokal dan
            stakeholder  serta  kebijakan  yang bertujuan  untuk  pembangunan
            berskala luas, kesulitan untuk melihat perjanjian nyata dalam domain
            publik, serta sangat terbatasnya informasi kemajuan negosiasi. FAO,
            UNCTAD, dan   World Bank  juga  konsen  dalam  isu  ini, tetapi tidak
            memiliki publikasi yang substantif. Data mengenai aliran investasi
            di wilayah ini sangat terbatas.
                Banyak informasi yang diperoleh di media tentang perjanjian tanah,
            tetapi sangat sedikit fakta konkrit, seperti statistik mengenai perjanjian-
            perjanjian  yang ada. Ini menunjukkan  bahwa   kontrak-kontrak
            sebenarnya  tidak  jelas  apakah  sudah  dikonirmasi dengan  pemerintah
            secara resmi atau tidak. Kurangnya informasi dan tidak adanya kontrak
            yang bisa  diakses  menyebabkan  analisis  hukum  menjadi sulit. Ada  3
            sumber hukum yang paling relevan untuk digunakan berkaitan dengan
            investasi tanah yaitu 1) hukum domestik, 2) kontrak-kontrak investasi
            internasional, dan  3) perjanjian  investasi internasional. Beberapa
            skenario  mengenai bagaimana  ketiga  hukum  ini berinteraksi satu
            sama  lain  tercakup  dalam  beberapa  isu  hukum  yaitu  apakah  investor
            asing memiliki hak  membeli tanah  dan  sumber  air?, apa  saja  hak
            yang diperoleh  investor  jika  mereka  berinvestasi?, apa  yang terjadi
            pada  hak-hak  pengguna  tanah  dan  air  yang sebelumnya?, dapatkah
            kewajiban  untuk  mempromosikan  pembangunan  berkelanjutan  itu
            diterapkan?, apa yang terjadi jika hak atas tanah atau air diambilalih atau
            diredistribusi apabila terjadi kekurangan tanah dan air?, apa yang terjadi
            jika hukum-hukum lain relevan dengan perubahan investasi?, misalnya
            hukum pengendalian populasi, apa yang terjadi jika pemerintah tuan
            rumah  menerapkan  sebuah  standar  perdagangan?. Sangat  penting
            bagi investor dan penerima investasi menyadari implikasi hukum, serta
            dampaknya  pada  populasi lokal terkait  dengan  akses  terhadap  tanah
            dan  air. Konsekuensi ini akan  meningkat  ketika  terjadi perubahan
            hukum nasional atau ketika terjadi krisis nasional.
   218   219   220   221   222   223   224   225   226   227   228