Page 228 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 228

Land Grabbing: Bibliografi Beranotasi  203


              mengeksplotasi sumberdaya yang tidak berkelanjutan. Ada kebutuhan
              untuk  mengkoordinasikan   aksi yang dapat   membangun    dan
              mendayagunakan suatu Code of Conduct secara global terkait akuisisi
              tanah transnasional. Akan tetapi perhatian harus juga diarahkan pada
              isu yang lebih luas, yaitu investasi domestik terhadap tanah, konsentrasi
              penguasaan tanah, dan perampasan tanah dalam skala kecil.
                  Fenomena  perampasan  tanah  bisa  digunakan  sebagai landasan
              bagi upaya koordinasi dalam meningkatkan pengakuan terhadap hak
              atas  tanah, khususnya  hak-hak  kolektif. Perhatian  harus  ditujukan
              pada semua cara yang dilakukan, yang menyebabkan terjadinya alienasi
              sumberdaya tanah dari masyarakat miskin, termasuk apabila melalui
              pasar  tanah  domestik. Proyek  investasi pertanian  bisa  menyediakan
              kesempatan yang unik berupa model produksi agribisnis rintisan yang
              menyediakan  keuntungan  bersama  antara  perusahaan  dan  petani.
              Namun demikian, tidak boleh diabaikan bahwa terdapat resiko yang
              sangat besar yang mungkin diderita pengusaha kecil dari persaingan
              bisnis, khususnya berkembangnya praktik monopsoni. Isu yang hadir
              bersamaan  dengan  kesepakatan-kesepakatan  tanah  berskala  besar
              merupakan  ilustrasi dari kebutuhan  untuk  membangun  kapasitas
              pengguna  tanah  dari masyarakat  miskin  dalam  melakukan  aksi
              kolektif dan negosiasi efektif.


              (VRP)
              Keterangan: Artikel dapat diunduh di www.landcoalition.org

              II.27.  Tolentino,  Maricel  &  Don  E  Marquez,  Nathaniel.  2012.
              Land  Invesment:  A  Stakeholder  analysis.  LOK  NITI  Vol.18/2,
              2012.  Asian  NGO  Coalition  for  Agrarian  Reform  and  Rural
              Development (ANGOC), Quezon City, Philippines.

              Kata Kunci: investasi, tanah, instrumen analisis, stakeholder, investor



                  Fenomena  meningkatnya  investasi tanah  telah  menyebabkan
              kompetisi pada  tanah-tanah  pertanian  dan  tanah-tanah  publik  yang
              lain. Pada banyak kasus, investasi pertanian ini mengabaikan okupan
              sebagai pemangku  kepentingan. Transaksi-transaksi muncul dalam
   223   224   225   226   227   228   229   230   231   232   233