Page 231 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 231
206 Dwi Wulan Pujiriyani, dkk
dan membuka lapangan pekerjaan. Hal inilah yang menyebabkan
terjadinya booming pembangunan kota wisata di Costa Rica.
Kebijakan neoliberal yang bertujuan menarik investor memainkan
peran besar dalam perubahan ini. Terjadilah apa yang disebut dengan
proses foreignisasi dan privatisasi tanah. Kondisi ini menyebabkan
wilayah pantai barat laut Costa Rica menjadi kawasan transnasional
yang memunculkan persaingan sumber daya dan pembangunan.
Costa Rica, yang awalnya dikenal sebagai kawasan tujuan wisata
ekologi, baru-baru ini telah berubah menjadi tujuan residential
tourism.
Tulisan ini membahas dampak privatisasi lahan akibat
pembangunan kota wisata yang terjadi di Costa Rica (Amerika Latin).
Costa Rica saat ini menjadi daerah tujuan migran yang terpenting
di wilayah Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa. Banyak orang
yang berbondong-bondong berinvestasi sekaligus mencari tempat
tinggal impian. Pemicu terpenting adalah meningkatnya keterkaitan
(konektiitas) global dan kebijakan neoliberal. Hal ini menyebabkan
semakin mudahnya orang-orang memiliki rumah-rumah atau tanah
di lokasi yang jauh, selama mampu secara inansial. Oleh karena
itulah banyak negara berkembang yang mengalami perkembangan
sektor hunian turis yang progresif. Residential tourist adalah orang
yang bepergian secara temporer atau permanen ke negara atau
wilayah lain untuk alasan yang berkaitan dengan waktu luang, gaya
hidup, atau biaya hidup yang kemudian membeli atau menyewa
tempat tinggal sendiri. Para pensiunan adalah kelompok yang jamak
termasuk kategori ini. Gaya hidup bermigrasi juga merupakan salah
satu tipe umum mobilitas jenis ini. Karena berfokus pada tanah
dan rumah, residential tourism sangat potensial menjadi penyebab
tekanan atas tanah dibandingkan turisme jangka pendek.
Dalam konteks iklim globalisasi dan kebijakan neoliberal
sekarang ini, wisata pemukiman berkembang pesat di Costa Rica.
Pemerintah aktif mempromosikan kebijakan yang dikombinasikan
dengan lemahnya regulasi dan pemerintah lokal, sehingga
memunculkan perencanaan yang menyimpang, yang cenderung
berorientasi pada pembangunan pariwisata. Pembangunan sekarang