Page 229 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 229

204   Dwi Wulan Pujiriyani, dkk


            berbagai variasi, seperti pemerintah ke pemerintah, perusahaan swasta
            ke pemerintah, perusahaan swasta ke perusahaan swasta. Penting untuk
            dipahami bagaimana transaksi-transaksi ini diwujudkan dan bagaimana
            berbagai  stakeholder  terlibat  dalam  proses-proses  investasi tanah.
            Dalam tulisan ini, ANGOC menyiapkan instrumen analisi stakeholder
            sebagai panduan  dalam  kampanye  land grabbing. Dalam  instrumen
            ini, Tolentino  membedakan  para  aktor  atau  yang disebutnya  sebagai
            stakeholder, dengan  peran  atau  kepentingan, kekuasaan/pengaruh
            dan isu. Stakeholder dibedakan menjadi beberapa yaitu; 1) smallholder
            communities yang terdiri dari (small farmer, indigenious people, forest
            community dan perempuan; 2) investor yang terdiri dari perusahaan dan
            pemerintah; 3) gerakan sosial dan organisasi masyarakat sipil; 4) agen-
            agen pembangunan internasional, yang terdiri dari pihak-pihak donor,
            internasional NGO dan  United Nations  (PBB); 5) institusi keuangan
            internasional dan  bank  pembangunan  multilateral; 6) presiden; 7)
            kementerian terkait bidang pertanian, land reform, lingkungan, sumber
            daya alam dan pengelolaan pertanahan; 8) kementerian terkait bidang
            perdagangan dan industri; 9) parlemen.
                Berkaitan dengan smallholder community, misalnya, Tolentino
            menjelaskan  minat  khusus  mereka  pada  akses  tanah/tenurial,
            ketahanan  pangan  dan  produktiitas. Kekuasaan/pengaruh  mereka

            berada  pada  kemampuan    mengorganisir  aktivitas  masa  dan
            mempengaruhi kelompok    yang terkena  dampak  dan  mendukung
            kelompok  untuk  terlibat  dalam  proses  lobi; FPIC  harus  dipastikan
            bisa mengamankan kelompok penduduk asli. Isu-isu yang muncul
            dalam  kelompok   ini adalah  adanya  keluhan  bahwa  mereka
            ini tidak  sepenuhnya  memperoleh   informasi atau  konsultasi
            tentang kesepakatan  tanah  yang terjadi, dan  ketidaktahuan  untuk
            mengajukan ketidaksetujuan pada kesepakatan yang diajukan.
                Sementara  itu  berkaitan  dengan  investor, baik  perusahaan
            maupun pemerintah, minat yang muncul adalah mencari keuntungan,
            memproduksi pangan  untuk  ekspor, memproduksi tanaman  pangan
            bernilai tinggi, termasuk pakan ternak (perkebunan), produksi biofuel
            (gula, jarak, dll), tambang, penebangan, aquaculture, SEZ. Kekuasaan
            atau  pengaruh  dari kelompok  ini dapat  mempengaruhi pegawai
            pemerintah lokal, pimpinan lokal untuk memastikan anggota komunitas
   224   225   226   227   228   229   230   231   232   233   234