Page 230 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 230
Land Grabbing: Bibliografi Beranotasi 205
mendukung kesepakatan tanah yang baru ini, dapat berupaya untuk
mengusik komunitas, dapat menawarkan keuntungan ekstra dan
pelayanan untuk meyakinkan pimpinan dan komunitas lokal. Isu-isu
yang muncul adalah tidak adanya kompensasi program pemindahan
yang berdampak pada masyarakat, konsultasi yang meragukan dan
berdampak pada komunitas, kesepakatan berlangsung jangka panjang.
Pada bagian akhir, Tolentino menegaskan bahwa gerakan sosial
dan CSO membutuhkan serangkaian keterampilan dan pengetahuan
baru untuk memahami kesepakatan hukum dan implikasinya pada
masyarakat. Di sisi lain, kebanyakan pemerintah negara tuan rumah
bersikap seperti agen properti dalam pembuatan perjanjian pertanahan
untuk menarik investor, di mana mereka harus memastikan akses dan
kontrol kelompok miskin terhadap tanah melalui reforma agraria.
Mekanisme keluhan dan konlik tanah harus ditempatkan di mana
komunitas dapat melaporkan pelanggaran HAM terhadap tanah dan
resolusi yang adil. Agen-agen pembangunan yang bekerja pada level
regional harus berupaya terlibat dengan pemerintah nasional dan
komunitas untuk berdiskusi tentang perjanjian perdagangan, investasi
pertanahan, kebijakan, dan isu-isu lainnya dengan menggunakan
institusi pemerintah regional, agen internasional dan institusi
keuangan internasional. Keterlibatan sektor swasta dibutuhkan dalam
penguatan kapasitas dan CSO.
(DWP)
Keterangan: Artikel tersedia di perpustakaan Konsorsium Pembaruan
Agraria (KPA) – Jakarta.
II.28. Van Noorloos, Femke. 2011. Residential Tourism Causing
Land Privatization and Alienation New Pressures on Costa
Rica Coasts. Development, 2011, 54 (1).
Kata Kunci: Costa Rica, tanah, real estate, kota wisata, privatisasi,
komodiikasi
Wisata dan perumahan mewah (real estate) sangat menarik
bagi negara-negara berkembang untuk bisa mendatangkan investor