Page 271 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 271

246   Dwi Wulan Pujiriyani, dkk


            dan  adopsi teknologi yang telah  berkembang. Namun  demikian,
            sejumlah perluasan tanah perusahaan menuai sejumlah perdebatan,
            yang mana kebijakan publik yang berlaku mengatur bahwa perluasan
            tersebut semestinya hanya dalam kerangka kerjasama dengan usaha
            kecil dan menengah. Ekspansi besar-besaran banyak dipertanyakan,
            terutama  dalam  hal skema  kemitraan  antara  perusahaan  inti dan
            mitra plasma. Kerjasama tersebut dipandang relatif tidak memiliki
            performa yang baik. Sebaran usaha kecil kelapa sawit yang mandiri
            dan kesiapannya memproduksi dalam harga minimalis menunjukkan
            kemampuan mereka untuk terus memperluas area lahannya. Namun
            standar yang rendah dari UMKM ini membutuhkan perhatian yang
            lebih  jauh  untuk  memperbaiki, baik  melalui kerja  sama  dengan
            perusahaan inti maupun dengan pemerintah.
                Struktur  kelompok  produsen, asosiasi pekerja, dan  institusi
            pemerintah dalam kaitannya dengan industri kepala sawit menghadapi
            sejumlah  kesulitan  terkait  kondisi terkini dalam  Indonesia  yang
            modern. Misalnya, dilema  dalam  kesepakatan  upah  buruh, juga
            misalnya  kebijakan  publik  mengenai   perluasan  usaha.  Konlik
            kepemilikan tanah, terutama penggunaan cara-cara kekerasan dalam
            era  rezim  Soeharto, membutuhkan  kesepakatan  yang memuaskan
            kedua belah pihak, baik yang diakuisisi maupun yang mengakuisisi.
            Terdapat sejumlah temuan, yaitu perusahaan inti maupun plasma yang
            berkembang dan  sukses. Meskipun  diakui bahwa  masih  diperlukan
            sejumlah perbaikan. Sejumlah hambatan antara lain pengembangan
            modal yang langka, ketenagakerjaan yang tidak eisien, juga sumber
            daya  produksi lainnya, level teknologi yang rendah, dan  masalah
            seputar akuisisi tanah dan keamanan. Ditemukan suatu fakta bahwa
            perbaikan  cenderung lambat. Padahal sesungguhnya  hal tersebut
            dapat diakselerasi melalui dukungan pemerintah melalui kredit dan
            perluasan  usaha, terutama  bagi usaha  kecil dan  menengah. Dengan
            dukungan  tersebut, industri akan  memperbarui ekspansinya  dan
            menjadi produsen kelapa sawit yang mendunia.



            (VRP)
            Keterangan: Artikel dapat diunduh di www.iopsg.org
   266   267   268   269   270   271   272   273   274   275   276