Page 342 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 342

Land Grabbing: Bibliografi Beranotasi  317


              akibat  dari kebijakan  nasional yang memprioritaskan  eksploitasi
              sumberdaya  alam  dan  bahan  mentah  untuk  kepentingan  ekspor
              kebijakan ini telah menyebabkan lahan-lahan pertanian digantikan
              dengan   pertambangan   dan  perkebunan   yang menghasilkan
              komoditas  ekspor. Yang terjadi kemudian, sistem  pangan  tidak
              lagi menanggapi kebutuhan  gizi orang atau  untuk  produksi yang
              berkelanjutan  berdasarkan  penghargaan  terhadap  lingkungan
              hidup, tetapi didasarkan  pada  model yang berakar  pada  logika
              kapitalis  mencari keuntungan  yang maksimal, optimalisasi biaya
              dan  eksploitasi angkatan  kerja  di masing-masing sektor  produktif
              tersebut. Barang-barang publik  seperti air, tanah, bibit, yang
              selama berabad-abad menjadi milik masyarakat telah diprivatisasi,
              dirampok dari rakyat dan dikonversi ke dalam bisnis.
                  Dalam  tulisannya  ini Daeng menekankan  bahwa  penanganan
              masalah  pangan  seharusnya  dilakukan  pada  tingkat  kebijakan
              nasional yang baik  di masing-masing negara. Masalah  kelangkaan
              pangan hanya dapat diatasi dengan menguatkan kedaulatan masing-
              masing negara dalam mengatur produksi, distribusi dan konsumsi
              pangan  mereka. Kedaulatan  pangan  menunjuk  pada  peran  negara
              dalam  menyediakan  pekerjaan  dan  penghidupan  yang layak  bagi
              kemanusiaan. Kedaulatan    disini bukanlah  kedaulatan  orang
              perorang, tetapi kedaulatan  sebuah  negara. Kebijakan  pemerintah
              Indonesia dalam pengadaan pangan melalui food estate, utang luar
              negeri dan pasar keuangan komoditas pangan, justru akan semakin
              meningkatkan kerentanan negara dan rakyat atas krisis pangan dan
              krisis ekonomi secara keseluruhan.



              (DWP)
              Keterangan: Buku merupakan koleksi pribadi (lucia_wulan@yahoo.
              com)

              IV.40. Haboddin, M. 2011. Masyarakat Adat  Melawan Perusahaan.
              Governance. Vol. 2. No. 1, November  2011, hal 25-41 (16).

              Kata Kunci: Kalimantan Barat, perampasan tanah, marjinalisasi,
              masyarakat adat
   337   338   339   340   341   342   343   344   345   346   347