Page 345 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 345

320   Dwi Wulan Pujiriyani, dkk


            630 hektar  akan  dimanfaatkan  untuk  penanaman  tanaman  pangan
            khususnya padi. Untuk keperluan pengembangan lahan sejuta hektar,
            direncanakan akan ditempatkan sekitar 316.000 KK transmigran. Secara
            praktis  tulisan  ini bertujuan  memberikan  pengetahuan  mengenai
            teknologi budidaya padi di berbagai agroekosistem lahan marjinal serta
            mengembangkan   teknologi pembudidayaan  padi di lahan  marjinal.
            Beberapa hal yang dibahas secara khusus yaitu: potensi dan status lahan
            marjinal; sifat dan ciri lahan marjinal; sistem usaha tani berbasis padi
            di lahan  marjinal; budidaya  pengelolaan  padi lahan  marjinal; strategi
            pengembangan  padi lahan  marjinal; dan  konservasi dan  pelestarian
            sumberdaya lahan marjinal.

                Sektor pertanian dalam tatanan pembangunan nasional memegang
            peranan  penting karena  selain  bertujuan  menyediakan  pangan  bagi
            seluruh  penduduk, juga  merupakan  sektor  andalan  penyumbang
            devisa negara dari sektor nonmigas. Besarnya kesempatan kerja yang
            dapat diserap dan besarnya jumlah penduduk yang masih bergantung
            pada  sektor  ini masih  perlu  ditumbuhkembangkan. Dalam  konteks
            pembangunan pertanian di Indonesia, disadari bahwa dalam sepuluh
            tahun  terakhir, laju  penyusutan  lahan  pertanian  semakin  dirasakan
            sangat mengganggu kelestarian pangan. Pembangunan yang semakin
            pesat khususnya di Pulau Jawa membawa dampak yang cukup besar
            terhadap alih fungsi lahan pertanian.
                Penyusutan lahan sawah di Pulau Jawa menjadi dilema nasional
            karena  menyebabkan  penurunan  pasokan  pangan  secara  nasional.
            Pasokan  pangan  dari Pulau  Jawa  terhadap  ketersediaan  pangan
            nasional sekarang diperkirakan  tersisa  55% (sebelumnya) 70%
            dengan luas lahan yang tersedia tinggal 4,5 juta ha. Secara khusus
            tulisan  ini membahas  mengenai teknologi budidaya  padi di lahan
            marjinal, yaitu  lahan  yang berpotensi rendah  untuk  menghasilkan
            tanaman pertanian. Selain berpotensi rendah, corak sosial ekonomi
            petani di lahan marjinal juga dikatakan kurang berkembang. Keadaan
            sosial ekonomi yang menjadi penghambat pengembangan di lahan
            marjinal antara  lain: ketenagakerjaan, pemasaran, kelembagaan
            dan mekanisme kerja yang meliputi: penyuluhan, pelayanan sarana
            produksi dan modal.
   340   341   342   343   344   345   346   347   348   349   350