Page 63 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 63
BAB II PERAMPASAN TANAH
(LAND GRABBING)
Bab kedua ini menyajikan beragam naskah yang mengulas
tentang perampasan tanah. Perampasan tanah digambarkan sebagai
kerakusan kapital yang dikemas dalam berbagai paket pembangunan,
yang kelihatannya sangat menjanjikan kemakmuran. Di sisi
lain tidak ada mekanisme pengaturan yang cukup efektif untuk
mengendalikan gelombang perampasan tanah itu. Banyak peraturan
yang bisa disiasati, prosedur yang selalu bisa dimanipulasi, dan
banyak izin bisa dibeli. Fakta ini menegaskan bahwa perampasan
tanah merupakan ancaman dan resiko yang tidak cukup hanya
disadari dan diantisipasi, tetapi juga harus diperangi.
I.1. Alberto Alonso-Fradejas. 2012. “The Politics of Land Deals:
Regional Perspectives”. Paper pada International Conference
on Global Land Grabbing II. Cornell University, Ithaca, USA,
17-19 Oktober 2012.
Kata kunci: Guetemala, perampasan tanah, pedesaan, gerakan sosial
Naskah ini mengulas perampasan tanah yang terjadi akibat
agribisnis tebu dan kelapa sawit di Guatemala, yang merupakan
bentuk dan efek dari politik ekonomi ekstraktif, yang diorkestrasi oleh
kekuatan oligarkis. Dengan cara sedemikian rupa, di Guatemala pada
era post-kolonial, kondisi tersebut mengalami transnasionalisasi.
Situasi politik ekonomi ekstraktif tersebut muncul dari cara
pemerintah Guatemala mendelegitimasi ekonomi, kultur ekologis,