Page 74 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 74

Land Grabbing: Bibliografi Beranotasi  49


              marjinal. Penulis  mengkaji bagaimana  konsep  ini dibangun  dan
              ditetapkan  dalam  terminologi immutable mobile, sebagaimana
              mereka  bergerak  dalam  ruang dan  waktu. Pengkajian  konsep
              immutable mobile ini diupayakan  dengan  menganalisis  jejaring
              dimana konsep ini diciptakan, diaplikasikan dan disirkulasikan.

                  Tulisan diawali dengan review mengenai produksi pengetahuan
              dalam  politik  lingkungan. Dari review  inilah  kemudian  penulis
              menganalisis sejarah pembangunan tanah kosong di India dengan
              memetakan   jejaring kebijakan  dan  aktor  yang berpengaruh  dalam
              konstruksi terminologi ‘wasteland’. Pengembangan   ‘wasteland’
              (tanah-tanah  kosong), merupakan   bagian  dari tujuan  utama
              pembangunan   ekonomi dan   industrialisasi di India. Pemerintah
              memulai perhatian pada upaya pembangunan tanah-tanah marjinal
              ini pada akhir tahun 1970-an dengan program kehutanan sosialnya
              (social forestry) pada tahun 1970 yang kemudian diperluas melalui
              kebijakan biofuel, perubahan iklim dan Special Economic Zone (SEZ).
              ‘Wasteland’  dideinisikan  oleh  pemerintah  dan  masyarakat  sipil
              sebagai ‘empty’ atau ‘vacant’ yaitu tanah tersedia untuk pembangunan.
              Meskipun  pada  kenyataannya, tanah-tanah  serupa  ini menjadi
              tempat bergantung dan sumber penghidupan bagi masyarakat lokal.
              Dalam konteks wasteland, masyarakat digambarkan sebagai sebagai
              stok  surplus  tenaga  kerja  dan  potensi penerima  manfaat  melalui
              program  pembangunan    ‘wasteland’. Selanjutnya  agen-agen  dari
              pemerintah tuan rumah, komite dan sekretariat telah mengeluarkan
              ketetapan untuk mengatur, memonitor, dan melakukan review pada
              pembangunan  ‘wasteland’. Dalam  proses  ini, konsep  ‘wasteland’
              menjadi sebuah  ‘immutable mobile’ (konsep  abadi) yang terus
              dibawa  dari waktu  ke  waktu  dan  tidak  dipertanyakan. Dalam  hal
              inilah, penulis berupaya membongkar sejarah mengapa hal ini bisa
              terjadi dan  bagaimana  hal ini berkaitan  dengan  konsep  wasteland
              yang saat ini muncul dalam kebijakan politik pertanahan di India.

                  Dikaitkan  dengan  degradasi tanah, pertumbuhan  ekonomi
              dan  kemiskinan  pedesaan, pengembangan   tanah-tanah  kosong
              dianggap  sebagai pemecahan  terbaik. Namun  disayangkan, tercatat
              dalam  sejarah  bahwa  dalam  pengembangannya, pembangunan
              industri lebih  diprioritaskan  dan  mengesampingkan  pembangunan
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79