Page 80 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 80

Land Grabbing: Bibliografi Beranotasi  55


              menunjukan   bagaimana  pembangunan   masyarakat  akar  rumput
              diartikulasikan  dengan  dinamika  konlik  bersenjata  di Colombia.

              Bagian  ketiga  memaparkan  secara  detail tentang kasus  empirik
              yaitu  perkebunan  sawit  dan  proyek  demobilisasi paramiliter, yang
              menunjukkan bagaimana paramiliter menempatkan aparatur negara
              sebagai pelaksana  pembangunan  kelompok  akar  rumput. Penulis
              menyatakan  bahwa  perampasan  tanah  dan  pencucian  uang yang
              dilakukan oleh aparat militer, bekerja melalui sebuah jaringan yang
              kompleks antara perusahaan swasta, NGO, asosiasi petani, pegawai
              pemerintah dan bantuan pemerintah.
                  Istilah ‘land laundering’ mengacu pada proses dimana asal mula
              pengadaan  tanah  ilegal disembunyikan. Land laundering  bekerja
              dalam 3 taktik utama. Pertama, istilah ini mencakup makna simbolik
              dalam  praktik  pembangunan  ekonomi yang mengambil tanah-
              tanah  melalui istilah  hijau, lokal, partisipatif, atau  pembangunan
              multikultur. Dalam  hal ini penulis  berargumen  bahwa  wacana
              pembangunan akar rumput ini bekerja lebih dari sekedar legitimasi.
              Mereka  secara  bersamaan  memungkinkan  serangkaian  bekerjanya
              praktik dan artikulasi kelembagaan yang membantu mengaburkan
              penyimpangan-penyimpangan     yang terjadi. Kedua, berkaitan
              dengan materi praktik seperti parcelisasi dan transaksi tanah. Dalam
              ‘land laundering’ seringkali muncul orang ketiga seperti notaris dan
              pegawai pemerintah yang korup. Ketiga, pelibatan politik keseharian
              yang tidak  dibedakan  antara  pencapaian  legal dan  ilegal dengan
              praktik-praktik simbolis dan material. Dengan kata lain, pencucian
              tidak  bekerja  dalam  satu  waktu  mengkonversi yang ilegal menjadi
              legal, tetapi lebih  merupakan  sebuah  pengaburan  proses  yang
              sedang berjalan melalui berbagai kemungkinan.
                  Isu-isu  berkaitan  dengan  perampasan  tanah, kekerasan  dan
              pembangunan   yang dimunculkan   dalam  tulisan  ini dilengkapi
              dengan  publikasi dari dua  laporan  World Bank, yang pertama
              tentang meningkatnya  minat  dunia  pada  tanah-tanah  pertanian;
              dan  yang kedua    tentang relasi antara  konlik, keamanan   dan
              pembangunan. Dengan dukungan World Bank pada strategi-strategi
              masyarakat bawah untuk mengatasi berbagai persoalan, artikel ini
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85