Page 135 - Berangkat Dari Agraria
P. 135
112 Berangkat dari Agraria:
Dinamika Gerakan, Pengetahuan dan Kebijakan Agraria Nasional
Indikator dan target kegiatan prioritas
Dalam Kegiatan Prioritas Kelembagaan dan Keuangan Daerah,
ada 18 indikator, pada indikator 16-18: Luas bidang tanah bersertipikat
yang terdigitalisasi dan berkualitas baik; Jumlah Kanwil ATR/
BPN dan Kantah yang menerapkan pelayanan pertanahan modern
berbasis digital; Pembentukan dan operasionalisasi bank tanah.
Dalam Program Prioritas Pengentasan Kemiskinan dalam
Kegiatan Prioritas Reforma Agraria, dikandung rincian: (1)
Pembaruan kawasan hutan untuk masyarakat pedesaan dan desa
(base line 2019: seluas 2 juta ha, target 2020-2024: seluas 10 juta ha);
(2) Jumlah bidang tanah yang diredistribusi (base line 2019: sebanyak
750.000, target 2020-2024: sebanyak 7.750.000); (3) Jumlah bidang
tanah yang dilegalisasi (base line 2019: sebanyak 6.286.087, target
2020-2024: sebanyak 56.286.087).
RPJMN 2020 – 2024 ini diturunkan ke dalam Rencana Kerja
Pemerintah (RKP) Tahun 2020, Tahun 2021, dan seterusnya.
Sehubungan dengan pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia di
awal 2020, telah membuat Presiden Jokowi mengubah arah dan fokus
program prioritas tahun ini. Sebagaimana disampaikan Presiden pada
31 Mei 2020, reforma agraria dalam makna redistribusi pemilikan
tanah untuk mengatasi pengangguran dan kemiskinan baru serta
ketahanan pangan tetap dijalankan dengan memperhatikan protokol
kesehatan secara ketat.
Untuk selanjutnya pemerintah perlu melakukan penyesuaian
atas perencanaan pembangunan untuk empat tahun ke depan
dengan berbasis RPJMN yang ada, termasuk dalam perencanaan
reforma agraria guna mengantisipasi dampak sosial-ekonomi akibat
pandemi Covid-19. Tujuannya, selain agar reforma agraria tetap
bisa dilaksanakan dengan fokus pada penyelesaian konflik agraria,
mengurangi ketimpangan dan memberdayakan rakyat penerima
tanah. Sebagai bangsa besar, kita yakin akan bisa melaluinya dengan
tangguh secara bersama.*