Page 66 - Berangkat Dari Agraria
P. 66

BAB II  43
                                                   Realitas Panggung Politik Agraria
                 Sebagian pekerja yang di-PHK itu ialah orang desa yang bekerja
             di level menengah ke bawah. Misalnya, pekerja di pabrik, penjaga
             toko,  pramusaji di  restoran,  dan  lainnya.  Orang  desa  terpaksa
             meninggalkan kota dan kembali ke desa sebagai tempat asal. Melalui
             program kartu prakerja, pemerintah mengalokasikan Rp. 20 triliun
             dan program padat  karya tunai sebesar  Rp.  16,9 triliun, termasuk
             skema padat karya tunai desa.
                 Sejumlah program  jaring pengaman  sosial  dilaksanakan
             oleh pemerintah  secara  nasional.  Misalnya, pengurangan  dan
             penghapusan kewajiban membayar listrik  selama 3 bulan (April-
             Juni), kartu pra-kerja (5,6 juta penerima manfaat), kartu sembako
             (20 juta keluarga),  program keluarga harapan (10 juta keluarga,
             selama 12 bulan), bansos tunai (9 juta keluarga), bansos sembako
             (1,9 juta keluarga di Jabodetabek), dan bantuan langsung tunai dana
             desa (11 juta keluarga). Program JPS ini solusi darurat dalam jangka
             pendek untuk meredam dampak pandemi.

                 Program-program ini menolong sementara penganggur di desa
             yang tak punya penghasilan tetap selama bencana corona. Program
             ini bukanlah jalan keluar  permanen. Ia berlaku  terbatas  guna
             mencegah kemiskinan yang bisa mengarah pada kelaparan dan krisis
             sosial.  Ia  tidak  menjadi  sumber  penghidupan  layak  dalam  jangka
             panjang. Kita  perlu menyiapkan kebijakan  pemulihan  ekonomi
             pasca-pandemi corona ini.


             Transformasi agraria
                 Kebijakan  pemulihan  kondisi  sosial-ekonomi  masyarakat  (di
             pedesaan)  tak bisa lepas  dari  kebijakan menata  pertanahan  dan
             kekayaan alam di desa, atau transformasi agraria. Formulanya diracik
             dari visi Presiden Jokowi (sejak 2014):  Membangun dari desa dan
             pinggiran, melalui redistribusi tanah dan perhutanan sosial dalam
             kerangka pelaksanaan reforma agraria menuju kedaulatan pangan
             nasional.  Visi  ini  mensyaratkan  paradigma  pembangunan digeser
             dari berbasiskan korporasi bermodal besar (swasta  atau negara),
             menjadi bercorak sosial-kerakyatan.
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71