Page 71 - Berangkat Dari Agraria
P. 71
48 Berangkat dari Agraria:
Dinamika Gerakan, Pengetahuan dan Kebijakan Agraria Nasional
menjadi problem klasik yang kerap kita dengar. Hambatan ini harus
ditembus GTRA.
Adapun keputusan presiden yang mengangkat sejumlah wakil
menteri (ATR/BPN, LHK, serta Desa, PDT dan Transmigrasi) yang
bertugas melaksanakan reforma agraria, merupakan sinyal bahwa
kepemimpinan itu kunci. Dalam reaktivasi GTRA pusat, peran wakil
menteri ATR/wakil Kepala BPN sebagai koordinator pelaksananya
cukup sentral menjadikan lembaga ini lebih bertenaga. Perlu
dukungan penuh dari presiden, para menteri dan publik terhadap
para wakil menteri dan jajaran untuk mengeksekusi arahan presiden
ini.
Lebih lanjut, realisasi reforma agraria tak sekadar butuh
keguyuban pelaksananya, tapi juga butuh kolaborasi dengan gerakan
rakyat. Hujan kritik terhadap lambannya pelaksanaan dan minimnya
capaian reforma agraria jadi cambuk. Saatnya keguyuban lintas
instansi plus kolaborasi dengan organisasi rakyat mengakselerasi
reforma agraria. Publik berharap, percepatan pelaksanaan reforma
agraria tak sekadar komitmen yang manis diucapkan. *
2.7. Mengubur Kolonialisme Agraria 16
Momen bersejarah terjadi pada 24 September 2019. Saat itu
Presiden Jokowi menerima pimpinan organisasi masyarakat yang
berdemostrasi merayakan Hari Tani Nasional di depan Istana
Negara. Delapan orang delegasi berdialog dengan Presiden mengenai
reforma agraria. Pimpinan delegasi menyampaikan hasil dialog
tersebut. Pertama, redistribusi tanah yang berasal dari pelepasan
kawasan hutan masih nol hektar.
Kedua, konflik agraria di kawasan hutan dan tanah yang
dikuasai perkebunan negara belum selesai. Ketiga, banyak petani
dikriminalisasi karena dianggap menguasai dan mengarap
tanah yang bukan haknya. Keempat, kepemimpinan langsung
Presiden dalam reforma agraria untuk menyelesaikan konflik dan
16 Pikiran Rakyat, 24 September 2020.