Page 69 - Berangkat Dari Agraria
P. 69

46   Berangkat dari Agraria:
                  Dinamika Gerakan, Pengetahuan dan Kebijakan Agraria Nasional
             kesehatan secara ketat.” Semua itu mesti terlaksana secara sinergis
             dan simultan.

                 Arahan  ini direspons  dengan  reaktivasi  GTRA  pusat dan
             revitalisasi agenda reforma agraria dalam program strategis nasional
             dalam rangka pemulihan ekonomi pasca-Covid-19.

             Agenda krusial
                 Menurut  penulis, ada  lima agenda  krusial  yang  penting
             diakselerasi oleh  GTRA  pusat.  Pertama, percepatan redistribusi
             tanah  sebagai hal  pokok  guna mengurangi ketimpangan  agraria.
             Sumber tanah objek reforma agraria (TORA) dari tanah negara dan
             tanah dari pelepasan kawasan hutan. Kerumitan pelepasan hutan
             dan ketidakcocokan kriterianya untuk reforma agraria menyebabkan
             capaiannya minim, baru 137.903 hektare (ha) atau 3,36 % dari target
             4,1 juta ha.

                 Pembaruan  regulasi  teknis  dan koordinasi  intensif lintas
             instansi, perlu dilakukan. Selain itu, perlu segera dituntaskan revisi
             regulasi,  yakni Perpres 88/2017  tentang Penyelesaian Penguasaan
             Tanah  di  Dalam Kawasan Hutan  dan Perpres 86/2018  tentang
             Reforma Agraria.
                 Kedua, penyelesaian konflik agraria secara terkoordinasi lintas
             instansi dan pemerintah daerah. Hal ini bukan hanya demi keadilan
             dan kepastian hukum bagi para pihak, tapi juga untuk penyediaan
             tanah bagi  rakyat  untuk kegiatan  produktif. Sinyalemen FAO
             mengenai ancaman  krisis pangan akibat pandemi  Covid-19, perlu
             direspons dengan  percepatan  penyelesaian  konflik agraria dan
             redistribusi tanah, agar tersedia lahan untuk produksi pangan. Jika
             tidak,  dorongan  untuk membentuk lembaga khusus  penanganan
             konflik agraria kembali relevan.

                 Ketiga, pemberdayaan  masyarakat untuk  mendukung  upaya
             pengembagan ekonomi rakyat penerima tanah harus diutamakan.
             Indikator capaian reforma agraria bukan hanya berapa luas tanah
             yang berhasil diredistribusi, atau berapa banyak lembar  sertifikat
             gratis yang dibagikan, tapi seberapa besar peningkatan produktivitas,
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74