Page 116 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 116

Masalah Agraria di Indonesia

                nam oleh Konsesionaris dan luasnya sekurang-kurangnya
                masih 25 ha.
                    Batas maksimum luas 3500 ha itu kalau perlu dapat ditam-
                bah lagi, asal persil itu berhubungan dengan persil lainnya
                dan jumlah luasnya tidak lebih dari 3500 ha.
                    Yang mendapat hak untuk mendapat konsesi ialah orang
                Belanda (Nederlandsch onderdaan) atau persekutuan dagang
                lainnya yang berkedudukan di Nederland atau di Hindia Be-
                landa. Untuk daerah Sumatera Timur berlaku surat Pemerin-
                tah (Regeeringsmissive) yang tertangal 16 Juni 1894, Bijbl.
                4954, yang memberikan juga kesempatan kepada orang asing
                lainnya (tidak hanya untuk Belanda) untuk mendapatkan kon-
                sesi di sana.
                    Orang asing timur (Vreemde Oosterlingen) dapat juga
                menerima hak konsesi. Namun jika pembesar daerah berke-
                beratan atas pemberian izin konsesi kepada orang asing timur,
                karena pertimbangan-pertimbangan politik atau sebab-sebab
                lainnya, maka pemerintah pusat yang memutuskan. Selanjut-
                nya dalam peraturan itu disebutkan juga bahwa untuk menjadi
                beheerder dan opziener onderneming harus mendapat surat
                izin dari Hoofd van Gewestelijk Bestuur. Peraturan ini juga
                berlaku bagi orang-orang asing lainnya. Orang asing dapat
                diusir dari onderneming karena pelanggaran atas peraturan
                ini.
                    Cijns (pachtschat) sebagai sewa yang harus dibayar tiap-
                tiap tahun besarnya minimum f 1, - (satu rupiah) tiap-tiap ha.
                atau f 0.71 untuk tiap-tiap bau per satu tahun. Sewa ini dibayar
                pada tahun kedua dari mulai mendapatkan hak itu, 1/5-nya
                dari besarnya cijns. Tahun ketiga membayar 2/5, tahun keem-
                pat 3/5, begitu seterusnya, dan baru mulai pada tahun yang

                                                                    95
   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121