Page 120 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 120
Masalah Agraria di Indonesia
tujuan Hoofd van Gewestelijk Bestuur, telah diberikan tanah
hak konsesi kepada orang asing untuk membuka perkebunan
tanaman bahan-bahan ekspor. Yang pertama ialah konsesi
untuk tanaman tembakau. Setelah seorang pioner perkebunan
tembakau menyelidiki dan ternyata tanah di Sumatera Timur
sangat baik untuk ditanami tembakau (terkenal dengan tem-
bakau Deli) yang tidak terdapat di daerah lainnya.
Pemberian konsesi kepada orang asing oleh Raja disertai
syarat-syarat dan perjanjian seperti peraturan konsesi yang
telah diuraikan di muka tadi. Di antara daerah konsesi itu meli-
puti kampung penduduk yang harus dijamin juga. Ini sesung-
guhnya berarti bahwa nasib rakyat diserahkan oleh Raja kepa-
da onderneming.
Peraturan antara yang satu daerah Swapraja dengan lain-
nya berbeda-beda. Baru kemudian sesudah pemerintah cam-
pur tangan dalam hal ini, maka peraturan itu disamakan.
Sebagaimana yang sudah-sudah, konsesi ini berlaku un-
tuk lamanya maksimum 75 tahun dengan kesempatan mem-
perpanjang lagi sampai 50 tahun. Cijns-nya f 1, - (minimum)
tiap ha tiap tahun, dan diberi kesempatan mendapat keku-
rangan kalau cukup alasannya.
Dengan kemajuan tanaman tembakau di daerah itu yang
ternyata menghasilkan hasil yang sangat baik, maka tanah kon-
sesi makin luas dan menyusul tanaman lainnya (karet, kelapa
sawit, teh dan sebagainya). Akhirnya hampir seluruh daerah
Sumatera Timur jatuh ke tangan modal asing dengan pembe-
rian konsesi itu.
99