Page 115 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 115

Mochammad Tauchid

            12.Peraturan pemberian Konsesi untuk perusahaan hutan di
              luar Jawa dan Madura, kecuali Bali, Lombok dan Irian Barat
              (Bijbl. 6075 dan selanjutnya)
                Selain itu masih banyak lagi macamnya menurut keadaan
            masing-masing. Peraturan yang satu menyempurnakan pera-
            turan sebelumnya. Di mana jika satu Undang-Undang dirasa
            ditemui hal-hal yang merugikan atau kurang menguntungkan
            bagi kaum pemodal, maka akan segera ditambah dan diubah.


            I. Hak Konsesi
                Pemberian tanah dengan Hak Konsesi kepada orang asing
            diatur dengan Undang-Undang Konsesi Tahun 1877 (Bijbl.
            3381), yang diubah dan ditambah pada tahun 1878 bijbl. 3381,
            1884 Bijbl. 4350 dan 1892 (Bijbl. 4770, 5889, 7735, dan
            9155). Pemberian hak konsesi ini maksudnya untuk membe-
            rikan kesempatan seluas-luasnya kepada kaum modal untuk
            menanamkan modalnya di lapangan pertanian dengan menda-
            patkan tanah yang seluas-luasnya.
                Menurut pasal 1 dari Keputusan Pemerintah (Gouverne-
            ments Besluit) yang tertanggal 3 November 1892 No. 2 (Bijbl,
            4770) Kepala Pemerintahan Daerah (Hoofd van Gewestelijk
            Bestuur, Residen) yang mempunyai daerah Swapraja dikuasa-
            kan atas nama Pemerintah Hindia Belanda mengesahkan
            pemberian hak konsesi oleh Raja kepada orang asing. Oleh
            Raja-raja diberikan kepada orang asing untuk mengusahakan
            tanah di daerahnya dengan hak konsesi yang lamanya 75 tahun
            dan luasnya 3500 ha (= 4932 bau = 15,4 paal pesegi).
                Batas waktu 75 tahun ini dapat juga diperpanjang/ditam-
            bah sampai 50 tahun lamanya, jika pada waktu habisnya kon-
            trak masih terdapat tanaman keras (jati atau karet) yang dita-

            94
   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120