Page 126 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 126

Masalah Agraria di Indonesia

                Kepala Daerah hanya dapat menolak persetujuan dan perjan-
                jian karena sebab-sebab yang tidak membolehkannya untuk
                persewaan yang lebih dari 10 tahun lamanya serta pertim-
                bangan-pertimbangan politik dan ekonomi serta sebab-sebab
                lainnya yang tidak membolehkan. Jika terjadi penolakan yang
                demikian, si peminta izin dapat minta banding kepada Hoofd
                van Gewestelijk Bestuur.
                    Penyerahan hak atas tanah sewaan kepada orang lain,
                berlaku peraturan-peraturan sesuai dengan Undang-Undang
                Hukum Perdata. Kecuali jika dalam perjanjian menyebutkan
                tentang pemindahan hak, maka hal itu harus dapat dijalankan,
                tetapi perjanjian baru dengan penyewa baru juga harus men-
                dapat persetujuan dari kepala daerah setempat lagi.
                    Tanah sewaan itu boleh dipindahkan haknya kepada rak-
                yat Swapraja. Raja dapat memberikan hak konsesi untuk perke-
                bunan dan pertanian kecil (Klein tuin, landbouw) kepada
                orang asing. Kepala Pemerintahan (Afdeelingshoofd) di daerah
                tersebut diberi kuasa untuk memberi pengesahan atas perse-
                tujuan-persetujuan jika telah memenuhi syarat-syaratnya.
                Baik syarat mengenai keamanan maupun dari sudut politik.
                Penolakan atas permintaan ini dapat dimintakan banding
                kepada kepala pemerintah daerah dalam waktu 2 bulan.
                    Luas tanah yang diberikan 10 ha, lamanya maksimum 50
                tahun. Besarnya cijns dapat disesuaikan mengingat luas, letak,
                dan baik buruknya tanah yang disewa dan dibayar menurut
                peraturan konsesi. Tanah ini harus diusahakan sendiri.
                    Hak konsesi dapat dipindahkan kepada orang lain dengan
                pemberitahuan lebih dulu kepada Kepala Swapraja. Kalau si
                pemegang hak itu meninggal, dapat diberikan kepada ahli wa-
                risnya atau orang yang dikuasakan.

                                                                   105
   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131