Page 131 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 131
Mochammad Tauchid
jatuh ke tangan orang asing sebagai konsesi.
Untuk menjamin hak-hak penduduk, maka hak-hak pen-
duduk di daerah konsesi tidak disangkutpautkan dengan pihak
konsesionaris. Untuk itu, maka tiap-tiap pemberian konsesi
harus diadakan penyelidikan terlebih dahulu dengan seksama,
sampai di mana izin itu dapat diberikan, mengingati kepen-
tingan penduduk waktu itu dan persediaan untuk waktu yang
akan datang. Kalau memang pemberian itu tidak bertentangan
dengan kepentingan di atas, artinya masih ada tanah untuk
penduduk yang cukup buat waktu itu dan persediaan untuk
waktu yang akan datang, sisanya itulah yang diberikan untuk
konsesi.
Pihak konsesionaris merasa tidak mendapat ketentuan
haknya, serta kemungkinan perkembangannya, karena selalu
bertambahnya penduduk yang harus disediakan tanahnya.
Hal ini dianggap akan menghalang-halangi perkembangan dan
perluasan onderneming.
Untuk daerah Deli, peraturan lama yang sudah terlanjur
terpaksa dijalankan terus, karena sebagian besar tanah dalam
daerah itu sudah diberikan pada konsesi dan merupakan
onderneming-onderneming yang satu dengan yang lainnya
saling berbatasan. Tidak ada tanah lagi terluang di luar konsesi
yang dapat disediakan khusus untuk keperluan penduduk. Ter-
paksa rakyat yang sudah ada dalam daerah Konsesi itu tidak
dapat disia-siakan haknya.
Keberatan-keberatan lainnya mengenai hak konsesi ialah
waktu dan ketentuan-ketentuan tentang kedudukan hukum-
nya. Demikian di antaranya pertimbangan-pertimbangan dan
keberatan-keberatan kaum pemodal tentang peraturan-pera-
turan yang terdapat dalam hak konsesi.
110