Page 130 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 130

Masalah Agraria di Indonesia

                nya. Peraturan itu dianggap sangat merugikan karena dianggap
                menghalang-halangi kebebasan konsesionaris dalam mengu-
                sahakan perluasan onderneming-nya. Hal semacam itu juga
                sangat mudah menimbulkan perselisihan dan pertentangan
                antara penduduk dengan pihak onderneming, karena masing-
                masing harus dipenuhi kepentingannya. Sebaiknya, kalau hal
                itu sudah diatur sebelumnya saat pemberian konsesi supaya
                ada pemisahan antara tanah yang khusus untuk kepentingan
                konsesi dan yang diperuntukkan bagi penduduk kampung. Hal
                semacam itu sudah pernah diajukan oleh Residen Sumatera
                Timur (W. M. J. Michielsen), yang maksudnya supaya tanah
                untuk kepentingan rakyat tidak lagi diambil dari daerah kon-
                sesi, tetapi di luarnya. Pendapat ini tidak disetujui oleh pihak
                kepala-kepala pemerintahan. Karena dengan begitu berarti
                hak-hak penduduk dalam daerah konsesi yang terjamin dalam
                perjanjian akan dilanggar.
                    Sistem lama yang dipakai dalam memberikan kewajiban
                kepada Konsesionaris untuk menjamin kepentingan penduduk
                akan tanah adalah akibat kelalaian Sultan pada waktu membe-
                rikan konsesi yang pertama yang tidak menyediakan tanah
                untuk kepentingan penduduk. Semestinya harus disediakan
                dahulu, sedang kelebihannya baru diberikan untuk konsesi.
                Tanah yang luas itu diberikan sebagai konsesi, dengan tidak
                terbatas, dan kepada Konsesionaris diwajibkan menyediakan
                tanah dalam lingkungan konsesi untuk kepentingan pertanian
                rakyat secara bergiliran. Sedikitnya penduduk pada waktu itu,
                dan belum diketahui akan kemungkinan perkembangan
                onderneming selanjutnya, tindakan itu dikatakan dapat dima-
                afkan. Sistem ini kemudian harus terus dipertahankan, setelah
                ternyata kemudian hampir seluruh tanah Sumatera Timur

                                                                   109
   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135