Page 147 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 147

Mochammad Tauchid

            dapat upah menurut banyaknya calon kuli yang dibawanya
            ke ADEK. Kantor ini dalam praktiknya menjalankan cara yang
            sudah-sudah, karena upahnya ditetapkan menurut jumlah
            kepala, maka agen ADEK tidak segan-segan menjalankan akal
            dan tipu muslihat untuk mendapatkan orang sebanyak-
            banyaknya.
                Selain memaksa agen-agen itu, ada lagi cara pemikatan
            dengan mempergunakan orang yang sudah lama bekerja di
            onderneming yang terkenal dengan “laokehwerving”, yang
            ternyata berhasil memuaskan bagi onderneming, dan mengu-
            rangi nama buruk onderneming. Seorang kuli yang sudah lama
            bekerja di onderneming (laokeh) diberi perlop pulang ke desa
            asalnya, dengan diberi surat yang menerangkan bahwa dia
            kembali ke Deli boleh membawa sanak saudaranya atau teman-
            teman se-desanya untuk bekerja di onderneming. Di desa itu
            dia bercerita tentang penghidupan di onderneming yang baik-
            baik, menyenangkan, dan menunjukkan dirinya sebagai con-
            toh serta bukti penghidupan yang baik, dengan menunjukkan
            sebagai orang yang berada karena pengabdiannya kepada
            kaum pemodal. Untuk dijadikan bukti dan pameran, waktu
            berangkatnya ke Jawa dibelikan atau dipinjami pakaian yang
            baik-baik, dan sekadar uang dengan minta ganti orang yang
            akan dibawanya nanti.
                Sesudah mendapat orang yang tertarik dengan ceritanya
            itu, dia menyerahkan ke tempat pengumpulan orang-orang
            yang terpikat tersebut (werfdepot) kepada yang berdekatan
            untuk menguruskan keberangkatannya nanti.
                Orang yang baru (sinkeh), sesampainya di Deli, tidak terus
            disuruh bekerja dan menandatangani kontrak, tetapi disuruh
            melihat-lihat dulu keadaan di onderneming. Bagaimana kehi-

            126
   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152