Page 145 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 145
Mochammad Tauchid
nya. Karena sebab ini pula makanya onderneming mencari
jalan dengan mengadakan penghubung antara onderneming
dengan orang-orang desa untuk memikat mereka agar tertarik
menjadi kuli.
Pemikatan (werving) untuk menjadi kuli ini pertama kali
dikerjakan oleh badan-badan partikelir yang bertujuan men-
cari untung dengan menjual kuli-kuli yang didapat dari desa-
desa di Jawa kepada onderneming. Mereka menerima pesanan
dari onderneming untuk menyerahkan kuli dengan upah (har-
ga pembelian kuli) yang tidak kecil. Mereka berusaha dengan
segiat-giatnya dan dengan segala akal untuk memikat para
petani, meskipun itu dilakukan dengan bujuk dan tipuan.
Adakalanya dengan menipu bahwa orang itu akan diajak untuk
menemani pergi haji ke Mekah. Ketika sampai di Belawan, dika-
takan supaya mereka turun dulu dan menunggu waktu be-
rangkatnya. Tetapi tahu-tahu dimasukkan ke dalam los untuk
seterusnya digiring ke onderneming dan dipaksa bekerja seba-
gai kuli. Berbagai macam cara dijalankan termasuk dengan
bujuk, tipu, culik, dan serobot. Saat itu sangat ramai dibicara-
kan di desa-desa kasus penculikan orang-orang yang akan
dijadikan korban dan dijadikan alas (tumbal) membuat jem-
batan dan akan dijadikan korban mangsa Nyai Blorong (ular
besar yang bersisik emas) di Deli. (Nama Deli diartikan Suma-
tera Timur, atau daerah onderneming di luar Jawa).
Pemerasan dan penindasan dijalankan terhadap orang-
orang yang terkena perangkap penculikan. Mereka diangkut
dari depot pengumpulan di salah satu tempat, lalu dibawa ke
tempat pelabuhan dengan gerbong kereta api tertutup. Seperti
kerbau dan lembu yang akan dibawa ke tempat pembantaian.
Sesampainya di pelabuhan dimasukkan ke dalam los gudang
124