Page 149 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 149
Mochammad Tauchid
Pada tahun 1936 diadakan Wervings Ordonnantie, yang
mengubah beberapa peraturan tentang pengambilan dan pen-
carian kuli. Sejak itu makin banyak kuli-kuli yang bekerja tidak
dengan kontrak. Perkembangan dalam usaha mencari kuli ini,
dikatakan sebagai langkah awal untuk kemudian hari tidak ada
lagi kuli dari Jawa yang bekerja dengan kontrak.
Pada tahun 1939 Negeri Belanda meratifikasi (mengesah-
kan) putusan Konferensi Perburuhan Internasional (Interna-
tional Arbeids Conferentie) pada tahun 1936 tentang Recruit-
ing of Indogenous Workers Convention untuk Indonesia, dan
menetapkan bahwa cara pencarian kuli seperti yang sudah-
sudah dihapuskan dan diganti dengan mengadakan perbaikan
syarat-syarat bekerja, perbaikan pengangkutan, dan penem-
patan keluarga kuli-kuli di daerah-daerah onderneming.
Tetapi karena tidak sempurnanya alat-alat pengangkutan, ser-
ta soal-soal lainnya, para kuli tidak dapat mengurus sendiri
kepindahannya. Mereka masih memerlukan organisasi yang
mengerjakan dan mengatur pemindahan itu.
Usaha yang dijalankan oleh maskapai-maskapai tembakau
ialah segera mengadakan perbaikan tempat kediaman kuli-
kulinya. Dengan memberikan rumah dan sebidang tanah, diha-
rapkan dapatlah orang-orang itu sesudah habis kontraknya
terus menetap tinggal di situ dan terus bekerja di onderneming.
Dengan tidak usah kehilangan biaya lagi untuk mendatangkan
kuli yang baru dari Jawa, mereka sudah mendapat tenaga yang
cukup.
Sambil bekerja di onderneming dengan mendapatkan
upah, sebagian waktunya dapat dipergunakan untuk menger-
jakan tanahnya sebagai petani untuk mendapat tambahan hasil
bagi penghidupannya. Onderneming tahu bahwa para petani
128