Page 142 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 142

Masalah Agraria di Indonesia

                kuli yang tidak kontrak. Pada tahun 1934 keadaan sudah
                berganti yaitu 3,7% kuli kontrak dan 96,3% sebagai kuli mer-
                deka. Tetapi pada waktu itu jumlah kuli sudah berkurang
                separonya, sampai menjadi 167.000 orang. Di antara kuli yang
                tinggal itu termasuk kuli-kuli yang baik, kuli-kuli yang tidak
                mempunyai pikiran untuk lari. Banyaknya orang Jawa yang
                minta pekerjaan mempercepat penghapusan kontrak poenale
                sanctie. Tanpa melalui paksaan dan tidak perlu diikat, onder-
                neming sudah cukup mendapatkan pekerja, sebab saat itu
                sangat sulit mencari penghidupan di Indonesia, khususnya di
                Jawa.
                    Ordonansi Kuli tahun 1936 menghabisi kontrak poenale
                sanctie. Sebagai penghabisan dijalankan perusahaan perta-
                nian dan kerajinan, dan tidak boleh lagi untuk perdagangan
                dan pengangkutan. Waktu kontrak dikurangi menjadi 2 tahun
                dan tidak diperkenankan memperpanjangnya. Pada 1 Januari
                1940 onderneming-onderneming lama yang dibuka sebelum
                tahun 1921, harus sudah memakai 100% kuli merdeka. Se-
                dangkan untuk onderneming-onderneming yang dibuka sesu-
                dahnya ditentukan waktu untuk menetapkan hal tersebut.
                Hanya onderneming-onderneming yang dibuka tahun 1931
                sampai 1941 yang masih diperbolehkan memakai kuli kontrak
                50% dari jumlah semua kuli sesudah tahun 1942. Mulai tahun
                1940 dari jumlah 250.000 kuli di sana sebagian masih terdiri
                dari kuli-kuli kontrak. Keberadaan Ordonansi Kuli dianggap
                sudah tidak perlu. Awalnya, para kuli ini perlu diperlakukan
                dengan keras oleh tuan-tuan onderneming. Maka dipersiap-
                kanlah mandor-mandor yang menjilat majikannya dan ber-
                buat keras terhadap kuli-kuli yang baru datang dari Jawa, yang
                belum biasa hidup dan bekerja di onderneming. Namun, lama-

                                                                   121
   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147