Page 56 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 56

Masalah Agraria di Indonesia

                sewa untuk pemakaian selanjutnya seperti yang diuraikan di
                belakang dalam soal persewaan tanah.
                    Hak-hak kenegaraan (overheidsrechten) diberikan kepa-
                da Tuan tanah menurut Stbl. 1912 no. 422 mulai berlaku 1
                Maret 1913, sebagai pengganti Stbl. 1836 no, 19 untuk tanah
                partikelir di sebelah Barat kali Cimanuk, sebagai berikut:
                a. hak mengangkat para pejabat bangsa Indonesia (Kepala
                  Kampung, camat tanah, demang dsb). Kepala Kampung di-
                  maksudkan untuk memimpin pemungutan cukai kepada
                  penduduk. Juga hak mengangkat polisi yang harus dapat
                  pengesahan Residen;
                b. hak menarik cukai dan contingent  atas tanah yang dengan
                                                *
                  hak usaha dalam daerahnya serta menarik pajak lainnya.
                  Besarnya cukai dan contingent ditetapkan tidak boleh lagi
                  lebih dari 1/5-nya hasil kotor. Sebelumnya itu boleh dikata-
                  kan tidak terbatas, tergantung kepada tukang yang mena-
                  riknya;
                c. hak atas tenaga orang-orang penduduk di situ dengan per-
                  cuma, (pancen, kumpenian) sehari tiap-tiap minggu atau
                  52 hari dalam setahun. Sebelumnya itu hampir tidak ada
                  ketentuannya, tergantung keperluan ondememing akan
                  tenaga itu. Kerja pancen ini dapat diganti dengan membayar
                  uang yang dinamakan “uang kompenian” besarnya menu-
                  rut besarnya upah harian.
                    Dalam undang-undang yang baru itu juga ditetapkan bah-
                wa tuan tanah tidak boleh lagi mengusir penduduk dengan
                semaunya, kecuali terhadap orang-orang yang tinggalnya di



                *  Cukai dipungut menurut bagian (20%) dari basil panen. Contingent dipungut
                 menurut jumlah taksiran sebelum panen.

                                                                    35
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61