Page 66 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 66

Masalah Agraria di Indonesia

                    Pembelian kembali sisa tanah partikelir itu akan
                diselenggarakan oleh Panitia Pembelian Kembali Tanah-tanah
                Partikelir yang ditetapkan dengan surat keputusan pemerintah
                tanggal 8 April 1949 no 1. Untuk pembelian sisa tanah agraria
                di Jawa Barat, pemerintah telah menyediakan uang sebanyak
                f 3.000.000. Sedang untuk pembelian kembali tanah-tanah
                partikelir di Jawa Timur dan tanah-tanah partikelir yang ada
                di dalam kota, di mana tambahan persediaan sementara, se-
                banyak Rp. 5.000.000.
                    Masalah tanah partikelir menimbulkan pergolakan di
                mana-mana, termasuk untuk tanah partikelir yang terletak di
                kota-kota seperti di kota Jakarta dan Semarang. Di tempat-
                tempat itu terdapat sesuatu yang ganjil. Di atas tanah partikelir,
                umumnya, di Jakarta milik orang-orang Arab. Di atas tanah
                tersebut jalan-jalan yang rusak tidak mendapat perbaikan,
                padahal di sampingnya yang bukan termasuk tanah partikelir
                jalan-jalannya selalu terlihat baik.
                    Kemudian kedapatan adanya tanah “fidei commis” yaitu
                tanah bekas tanah partikelir yang diwariskan kepada seseorang
                kepercayaan atau kaum keluarganya dengan perjanjian tidak
                boleh dijual. Keadaan milik tanah yang ganjil semacam ini
                memerlukan penyelesaian.


                II.  Hak Tanah bagi Orang Asing yang tidak Disertai
                   Kekuasaan Kenegaraan
                    Ada bermacam-macam hak atas tanah bagi orang asing
                yang diatur dengan undang-undang yang semuanya mem-
                berikan jaminan hukum yang kuat bagi perkembangan modal
                besar di lapangan pertanian:
                    1. hak Eigendom, untuk selama-lamanya;

                                                                    45
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71