Page 171 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 171

148   FX. Sumarja


            menimbulkan  pemilikan  tanah yang melampaui  batas maksimum,
            tanah absentee atau subjek hak yang tidak berhak.
                Pernyataan dari calon penerima hak atas tanah, yang kemudian
            digunakan oleh pihak pemerintah sebagai sistem kontrol, tertuang
            dalam Pasal 99 Permennag /Ka.BPN No. 3 Tahun 1997, yaitu:

                “sebelum dibuat akta mengenai  pemindahan hak atas tanah
                (oleh PPAT), calon penerima hak harus membuat pernyataan
                yang menyatakan bahwa  yang bersangkutan  dengan
                pemindahan hak tersebut tidak menjadi pemegang hak atas
                tanah yang melebihi ketentuan maksimum penguasaan tanah
                dan....pemegang hak atas tanah absentee. Apabila pernyataan
                sebagaimana  dimaksud  tidak benar,  maka  tanah  kelebihan
                dan absentee tersebut menjadi objek landreform dan bersedia
                menanggung semua akibat hukumnya”.

                Ketentuan Pasal 99  tersebut  perlu  disayangkan, karena  tidak
            mengatur konsekuensinya jika  penerima hak  ternyata  tidak
            memenuhi  syarat  sebagai  subjek hak.  Melalui  ketentuan  ini,

            Pemerintah   telah melimpahkan   fungsi kontrolnya kepada calon
            penerima   peralihan hak   termasuk  pertanggungjawaban   atas
            kebenaran    dari pernyataan    yang  dibuatnya.  Apabila  pernyataan
            itu tidak benar maka yang bersangkutan harus bertanggungjawab
            baik secara perdata yaitu pembatalan  terhadap  peralihan maupun
            secara   pidana karena  adanya  pemberian keterangan   palsu.
            Artinya pelimpahan  kontrol  sebagai  implikasi “politik minimalis

            tanggungjawab”   yang diterapkan oleh  pemerintah  telah diikuti
                          24
            oleh kriminalisasi terhadap perilaku pembuatan pernyataan jika isi
            pernyataannya tidak benar atau palsu. Jika diperhatikan instrumen
            kontrol  yang  digunakan  pemerintah melalui ketentuan Pasal  99


            24  Diartikan  oleh Nurhasan Ismail, bahwa  politik minimalis
                tanggungjawab adalah untuk menyatakan suatu kebijakan pemerintah
                yang diarahkan mengurangi seminimal mungkin tanggung jawab yang
                diembannya dan akibat-akibat  hukumnya  yang  terjadi  dengan cara
                melimpahkan tanggungjawab tersebut kepada masyarakat.
   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176