Page 223 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 223

200   FX. Sumarja


            dengan kemungkinan perpanjangan operasional secara sewa. BGS
            bisa  menjadi  alternatif dari  sekian  macam  hak atas  tanah  yang
            telah ditentukan di dalam UUPA, mengingat UUPA sendiri masih
            membuka kemungkinan adanya macam hak atas tanah yang lain.
            Pasal 16 ayat (1) huruf h, bahwa hak-hak lain yang tidak termasuk
            dalam  hak-hak  tersebut di atas  (huruf a-g) yang akan ditetapkan
            dengan undang-undang.


            F.  Perantaraan Penguasaan Tanah / “Makelaran Tanah”


                Semangat Pasal 10 UUPA yang mewajibkan setiap pemegang hak
            atas tanah khususnya tanah pertanian termasuk untuk perkebunan
            baik  perorangan maupun badan hukum  untuk mengerjakan  atau
            mengusahakan  tanahnya  sendiri  dengan  mencegah cara-cara
            pemerasan adalah sangat baik. Ketentuan tersebut ditindaklanjuti
            dengan adanya Pasal  5 ayat  (2)  PMPA  No.  11  Tahun 1962  tentang
            Ketentuan-ketentuan  dan Syarat-syarat  dalam Pemberian  Hak
            Guna Usaha Kepada Pengusaha-Pengusaha Swasta Nasional. Pasal
            ini melarang  perjanjian perantaraan  pengusahaan  tanah seperti

            yang dilakukan  dengan persewaan atau serah-pakai  tanah. Apabila
            tindakan perantaraan itu terjadi melalui  bentuk perjanjian  apapun,
            maka  konsekuensinya  perjanjian  tersebut  batal  demi hukum
            karena  tidak  terpenuhi syarat objektif perjanjian yaitu kausa yang
            halal. Khusus hak milik mendapat pengaturan dalam Pasal 24 UUPA,
            bahwa penggunaan tanah-milik oleh bukan pemiliknya dibatasi dan
            diatur dengan peraturan perundangan.

                Praktik  di lapangan banyak  perilaku  yang mengarah   pada
            terjadinya   perantaraan penguasaan  dan pengusahaan  tanah.
            Hal ini  tampak   dengan  adanya  pengakuan  terhadap hak-hak
            atas tanah yang bersifat sementara, misalnya hak gadai, hak sewa
            tanah pertanian, hak bagi hasil tanah pertanian dan hak numpang
   218   219   220   221   222   223   224   225   226   227   228