Page 226 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 226

Hak Atas Tanah Bagi Orang Asing  203


              menggunakan  tanah HGU atau HGB.  62
                  Ketentuan  yang berkaitan  dengan kewajiban mengerjakan
              tanahnya sendiri secara aktif menurut UUPA mendapatkan pengaturan
              lebih lanjut  dalam PP No. 40  Tahun 1996  tentang HGU, HGB, dan
              HP Tanah Negara. Pasal 12 ayat (2) PP tersebut menegaskan, bahwa
              pemegang HGU  dilarang menyerahkan  pengusahaan  tanah HGU
              kepada  pihak lain, kecuali  dalam hal-hal  diperbolehkan menurut

              peraturan  perundang-undangan  yang  berlaku.  Pasal  ini  memuat
              pengecualian, artinya  jika ada  peraturan  perundang-undangan  yang
              membuka peluang  bagi pemegang  tanah  HGU untuk  menyerahkan
              pengusahaan  tanah pada pihak  lain,  sah-sah  saja untuk  dilakukan
              dan sejalan dengan Pasal 10 ayat (3) UUPA. Hal demikian sejalan yang
              dikemukan Sudikno Mertokusumo, bahwa suatu asas dapat disimpangi,
              karena asas itu bersifat umum. Penyimpangan asas akan memperkuat

              asas itu sendiri, sehingga sistem hukumnya menjadi kuat dan luwes. 63
                  Apabila  pendirian  pemerintah  seperti  tersebut di atas
              diperhatikan,  dapat  dikatakan bahwa  untuk kepentingan kaum
              pemodal pemerintah lebih cepat bertindak dibandingkan jika untuk
              kepentingan  rakyat kebanyakan. Kesejahteraan  rakyat menjadi
              terabaikan,  dan hanya menguntungkan  sekelompok  orang, lebih

              ironis lagi keuntungan terbesar dari pemanfaatan tanah dinikmati
              oleh orang asing. Sumberdaya tanah bangsa Indonesia dieksploitasi
              untuk kepentingan asing. Hal ini sejalan dengan ungkapan Gunawan
              Wiradi, bahwa sumber-daya alam termasuk tanah bangsa Indonesia
              sudah digadaikan kepada orang asing oleh negara. 64

                  Tanah  sudah  menjadi  sumber eksploitasi asing.  Perusahaan
              swasta  nasional pemegang hak atas  tanah hanya berfungsi sebagai


              62  Nurhasan Ismail..., Op. Cit., hlm. 173.
              63  Sudikno Mertokusumo,  Mengenal  Hukum Suatu Pengantar, edisi II,
                  Cet.keempat, Yogyakarta: Liberty, 2006. hlm. 8.

              64  Wawancara dengan Gunawan Wiradi tanggal 4 April 2013, di Bogor.
   221   222   223   224   225   226   227   228   229   230   231