Page 227 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 227

204   FX. Sumarja


            perantara   untuk mendapatkan hak  atas  tanah. Penguasaan  dan
            pengurusan  tanahnya diserahkan  kepada pemodal asing. Penguasaan
            tanah oleh pemodal asing  diantaranya dilakukan  melalui hubungan
            sewa-menyewa   tanah  atau menyerah-pakaikan  tanah itu kepada
            pemodal asing. Perilaku perantaraan atau  “makelaran”  tersebut  di
            samping bertentangan  dengan prinsip  kewajiban  mengusahakan
            sendiri  secara aktif  tanah yang dipunyai juga lebih mencerminkan
            kepentingan diri pemegang hak. Tentu hal ini akan berbeda dengan
            semangat hak-hak atas tanah yang bersifat sementara tersebut di atas.

                Tanah sebagai sumber eksploitasi  bisa disimak dari pendapat
            Nurhasan Ismail, bahwa perusahaan swasta nasioanl pemegang  hak
            atas  tanah akan  menyewakan atau  menyerah-pakaikan  sebagian
            atau  seluruh  tanahnya  kepada  pihak lain  yaitu  pemodal  asing.
                                                                        65
            Mereka  akan  mendapatkan  keuntungan    finansial  yang  bukan

            keuntungan langsung   yang  diperoleh  dari  kegiatan  usahanya
            sendiri. Keuntungan diperoleh dari kerjasama memanfaatkan hak
            atas tanahnya. Keuntungan tersebut  tentu  relatif  lebih  rendah
            dibandingkan dengan  keuntungan yang didapat jika pengusahaan
            tanahnya dilakukan sendiri.  Konsekuensinya,  keuntungan sebagai
            sarana mewujudkan  kebersamaan  tidak  dapat  secara   optimal
            diusahakan, sebab keuntungan terbesar diambil pemodal asing.

                Sejalan dengan  liberalisasi  di bidang ekonomi yang ditandai
            dengan upaya pemerintah menarik minat investasi asing. Liberalisasi
            ekonomi  tertuang dalam PP No. 17 Tahun 1992 tentang Persyaratan
            Pemilikan Saham Dalam Perusahaan Penanaman Modal  Asing,
            yang membuka  kemungkinan terjadinya  penanaman modal asing
            secara  penuh atau  100% di samping tetap adanya usaha patungan.

            Pemerintah mulai memberi kesempatan  bagi badan  hukum
            bermodal  asing mempunyai HGU atau  HGB baik langsung  atas




            65  Nurhasan Ismail..., Op. Cit., hlm. 123.
   222   223   224   225   226   227   228   229   230   231   232