Page 228 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 228

Hak Atas Tanah Bagi Orang Asing  205


              nama badan hukum  Indonesia  bermodal  asing  tersebut maupun
              atas nama usaha patungannya.
                  Sebagai tindak lanjut liberalisasi ekonomi yang tertuang dalam
              peraturan pemerintah tersebut Pemerintah mengeluarkan Keputusan
              Presiden sebagai dasar hukum memberikan HGU dan HGB kepada
              usaha patungan. Dasar hukum pemberian  HGU  atau HGB kepada
              usaha patungan tertuang dalam Pasal 1 ayat (1) Keppres No. 34 Tahun

              1992 tentang Pemanfaatan Tanah Hak Guna Usaha Dan Hak Guna
              Bangunan Untuk Usaha Patungan Dalam Rangka Penanaman Modal
              Asing sebagai pengganti  Keppres No. 23 Tahun 1980.
                  Atas dasar Keppres tersebut status Perusahaan Patungan  yang

              semula  hanya didasarkan  pada Perjanjian Dasar Usaha Patungan
              kemudian disyaratkan  harus berbentuk Badan Hukum Indonesia. Jika
              sudah berubah menjadi Badan Hukum  Indonesia yang merupakan
              wadah   usaha  patungan  yang  berkedudukan  di Indonesia,  maka
              kepadanya dapat diberikan HGU atau HGB dengan  sifat  dan ciri
              dapat dijaminkan dan dapat diperalihkan sebagaimana ditentukan
              dalam UUPA. Artinya ada upaya untuk mengembalikan sifat dan ciri
              dari HGU  dan HGB yang diberikan dalam kerangka pelaksanaan
              usaha   patungan.   Harapannya,  tidak  ada  lagi usaha patungan
                               66
              pemananam modal asing yang hanya sekedar mengusahakan HGU
              milik  perusahaan lain. Harapan itu  tampaknya  sia-sia karena PP
              No. 40 Tahun 1996 seperti telah diuraikan di atas tetap membuka
              kemungkinan pemegang HGU menyerahkan pengusahaan tanahnya
              pada pihak lain.

                  Ketentuan  tersebut di atas,  memang  tidak  melanggar aturan
              larangan  kepemilikan  tanah  hak  milik oleh orang asing  secara
              langsung, namun dampaknya sangat luar biasa dibandingkan dengan
              pemilikan tanah hak milik oleh orang asing, karena mencakup tanah




              66  Nurhasan Ismail..., Ibid., hlm. 174.
   223   224   225   226   227   228   229   230   231   232   233