Page 252 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 252

Hak Atas Tanah Bagi Orang Asing  229


                  perempuan yang menikah dengan orang asing diperkenankan
                  untuk  membeli  tanah dengan  ketentuan orang asing  harus
                  membuat pernyataan tertulis, bahwa ia (orang asing) tidak akan
                  mengklaim  tanah  yang  dibeli  itu  sebagai  miliknya.  Apabila
                                                                   7
                  perkawinan itu berakhir, baik karena meninggalnya  warga
                  Thailand  maupun  perceraian,  tanah  tidak  akan pernah  jatuh
                  pada orang asing.


                  Anehnya Putusan MA tanggal 12 Mei 2005 No. 3383.K /Pdt/2003

              di atas tidak memerintahkan bahwa perolehan hak milik atas tanah
              karena  pewarisan  tanpa wasiat atau  percampuran  harta  karena
              perkawinan wajib melepaskan hak itu di dalam jangka waktu satu
              tahun sejak diperolehnya hak atau memohonkan hak pakai dalam
              tenggang  waktu  satu  tahun  sesuai ketentuan Pasal  21  ayat (3)
              UUPA, dengan acaman tanah  jatuh pada  negara.  Sikap demikian,
              putusan MA tersebut menjadi menggantung dan tidak sampai pada

              penyelesaian/ pencegahan kepemilikan tanah hak milik oleh orang
              asing,  sehingga  putusan ini  seolah-olah melegalkan kepemilikan
              tanah hak milik oleh orang asing.
                  Mahkamah  Agung  seharusnya  dapat mencontoh Surat
              Keputusan  yang  pernah dikeluarkan oleh  Kepala  Kantor  Wilayah
              BPN Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam keputusannya tanggal 2
              April 2012 No. 401.2/Kep.52/IV/ 2012 tentang Pembatalan Sertifikat

              Pengganti (Kedua)  Hak Milik No. 155/ Pemenang Barat,  seluas
              9.372 M2 atas nama Akmaludin terletak di Desa Pemenang Barat,
              Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Barat (sekarang Desa Gili
              Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi
              NTB). Konsideran Surat Keputusan Kanwil BPN  NTB tersebut
              menyatakan: “karena pada hakikatnya HM No. 155/Pemenang Barat
              menjadi hak milik Robert F. Nolting Warga Negara Belanda sejak



              7   Maria SW. Sumardjono, Alternatif..., Op. Cit. hlm. 19.
   247   248   249   250   251   252   253   254   255   256   257