Page 253 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 253

230   FX. Sumarja


            tahun 2009  dan  tidak  dilepaskan haknya,  sesuai ketentuan Pasal
            26  ayat (2) UUPA  dengan  dibatalkannya  sertifikat  HM  No.  155/
            Pemenang Barat (Pengganti)  atas nama  Akmaludin  tidak  dengan
            sendirinya  status  tanah dimaksud  kembali dan  menjadi  HM atas
            nama Robert F. Nolting, melainkan menjadi tanah negara yang dapat
            dimohonkan haknya sesuai ketentuan UUPA”.



            B.  Putusan PN Gianyar No. 34/Pdt.G/2002/PN Gir. yang dikuatkan
                oleh Putusan PT Denpasar No. 18/Pdt/2004/ PT. Dps., dalam
                perkara gugatan antara  seorang  WNA   sebagai  penerima
                kuasa dengan WNI sebagai pemberi kuasa terhadap HM yang
                disertifikatkan atas  nama WNI  (Sertifikat  HM/SHM No. 980,
                luas 300 m2  di  Desa Ubud,  Gianyar)  yang  dilandasi  dengan
                Perjanjian Peminjaman Uang  tanggal  3  Agustus 1998. Isi

                putusannya adalah  WNA dikalahkan  karena  perjanjian  yang
                dibuat  tanggal  3  Agustus 1998  tersebut batal  demi hukum
                dan sertifikat HM yang bersangkutan harus segera diserahkan
                kepada pihak WNI sebagai pemilik yang sah. 8


                Hubungan antara  WNA dan  WNI sebagai  pemberi  kuasa
            (strooman/kedok/nominee/trustee)  yang    diciptakan  melalui
            satu paket perjanjian.  Pada  hakikatnya paket perjanjian  tersebut
            bermaksud untuk memberikan segala kewenangan yang mungkin

            timbul dalam hubungan hukum antara seseorang dengan tanahnya
            kepada WNA  selaku penerima  kuasa untuk  bertindak  layaknya
            seorang  pemilik  yang sebenarnya  dari  sebidang  tanah  (HM),
            yang menurut hukum tidak dapat dipunyainya. Atas dasar itulah,
            perjanjian itu dinyatakan batal demi hukum sesuai dengan ketentuan
            Pasal 26 ayat (2) UUPA.





            8   Maria SW. Sumardjono, Alternatif..., Ibid., hlm. 18.
   248   249   250   251   252   253   254   255   256   257   258