Page 273 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 273
250 FX. Sumarja
ada pada Dewan Baljuw dan Scheepen serta Dewan Heemraden.
3
Pengawasan terhadap pemindahan hak atas tanah diserahkan
kepada Dewan Scheepen.
Pada saat persoalan tanah masih sederhana, sudah ada lembaga
pengawas, tetapi sayang pada saat persoalan tanah semakin
kompleks seperti saat sekarang ini lembaga semacam itu terabaikan.
Sudah saatnya untuk membentuk lembaga pengawas pertanahan
agar pekerjaan BPN yang telah dilaksanakan tidak sia-sia dan dapat
mengurangi terjadinya penyelundupan hukum. Lembaga pengawas
pertanahan tidak melulu berasal dari institusi BPN, namun bisa juga
dari instansi keimigrasian, perpajakan, pemda dan kehakiman. Pada
masa VOC-pun pengawasan pemindahan dilakukan oleh Baljuw dan
Scheepen. Baljuw adalah lembaga yang diberi kewenangan untuk
melakukan pengadilan sipil.
Sebelum lahirnya lembaga BPN tahun 1988, pengawasan
pemindahan hak atas tanah dilakukan oleh gubernur dan bupati/
walikotamadya. Pengawasan yang dilakukan oleh gubernur dan
bupati/walikotamadya ternyata tidak termasuk ketentuan Pasal
21 ayat (3) dan Pasal 26 ayat (2) UUPA. Seperti telah disinggung di
atas bahwa pada tahun 1988 dengan terbentuknya BPN terdapat
Deputi Bidang Pengaturan Penguasaan dan Penatagunaan Tanah
yang tertuang dalam Pasal 12 Keppres No. 26 Tahun 1988. Deputi
3 Scheepen adalah suatu instansi bentukan VOC yang melaksanakan
tugas rangkap sebagai pelaksana kadaster dan pendaftaran tanah.
Dewan Heemraden, adalah instansi yang dibentuk VOC untuk
menyelenggarakan kekuasaan di luar kota Jakarta dan bagian selatan
Kota Jakarta, dengan tugas diantaranya menyelenggarakan tugas
kadaster, juga mengadili batas tanah. Namun untuk setiap peralihan
tanah yang ada di wilayahnya lapornya ke dewan Scheepen, sehingga
mengakibatkan daftar tanah yang dibuat dewan Heemraden sering
tidak sesuai kenyataan. Lihat Mhd. Yamin Lubis & Abd. Rahim Lubis,
Hukum Pendaftaran Tanah..., Op. Cit., hlm. 28.; FX Sumarja, Hukum
Pendaftaran Tanah, Bandar Lampung: Penerbit Universitas Lampung,
2010, hlm. 7.