Page 274 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 274

Hak Atas Tanah Bagi Orang Asing  251


              ini berfungsi membina pelaksanaan penguasaan dan penatagunaan
              tanah baik oleh pemilik maupun bukan pemiliknya, juga melakukan
              pengendalian  atas penguasaan,  pemilikan,  dan pemanfaatan
              tanah  serta  pengalihan haknya. Memperhatikan  tugas  dan  fungsi
              Deputi Bidang  Pengaturan Penguasaan dan Penatagunaan Tanah,
              seharusnya urusan pengawasan terhadap ketentuan Pasal 21 ayat (1),
              (3) dan Pasal 26 ayat (2) UUPA sudah termasuk di dalamnya, namun
              kenyataan  di lapangan  tugas  dan  fungsi  BPN  dalam bidang ini
              kurang mendapat perhatian. Hal ini dapat dipahami, sebab dalam

              hukum administrasi  tidak cukup dengan  substansi/isi  peraturan
              dan  kewenangan saja yang dimiliki, namun harus ada prosedur yang
              mengaturnya. 4
                  Sepanjang  prosedur belum  diatur  tidak bisa  serta merta
              pemegang kewenangan untuk menjalankan substansi/isi peraturan,

              termasuk untuk  menindaklanjuti  terhadap pelanggaran  aturan
              larangan pemindahan tanah hak milik kepada orang asing, seperti
              yang diatur dalam Pasal 26 ayat (2) UUPA..
                  Seperti telah dikemukakan juga di atas, bahwa pada tahun 1988
              lembaga BPN telah memiliki deputi Bidang Pengaturan Penguasaan
              dan Penatagunaan  Tanah  dengan  fungsi  membina  pelaksanaan

              penguasaan dan  penatagunaan  tanah  baik oleh  pemilik  maupun
              bukan pemiliknya, juga melakukan pengendalian atas penguasaan,
              pemilikan, dan pemanfaatan tanah serta pengalihan haknya. Pada
              tahun 1993,  dengan  dibentuknya lembaga Kementerian Negara
              Agraria/BPN terdapat  Deputi Bidang  Pengawasan,  selain  tetap
              mempertahankan Deputi Bidang Pengaturan Penguasaan  dan


              4   Tindakan pemerintah  harus  tunduk pada  asas  keabsahan  yang
                  meliputi kewenangan, prosedur dan substansi. Asas keabasahan adalah
                  syarat yang harus dipenuhi untuk menjamin kepastian hukum dalam
                  mewujudkan keberpihakan kepada  rakyat melalui  produk hukum.
                  Lihat Philipus M Hadjon,  Fungsi Normatif Hukum Administrasi dalam
                  Mewujudkan Pemerintahan Yang Bersih,  Pidato peresmian penerimaan
                  jabatan Guru Besar, 10 Oktober 1994, hlm. 7.
   269   270   271   272   273   274   275   276   277   278   279