Page 72 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 72
Hak Atas Tanah Bagi Orang Asing 49
Perkembangan welfare state (negara kesejahteraan) sebetulnya
dimulai sejak Bapak Sosialisme Demokrat Jean Jacques Rousseau,
menerbitkan Discours sur I original et Fondament de l inegality
parmi les hommes pada 1775, meskipun ada pendapat lain. Karya
48
Rousseau tersebut mendahului terbitnya karya Adam Smith
The Wealth Nation 1776 yang mendasari pengembangan model
kapitalisme dan karya Karl Marx Das Capital 1848 yang mendasari
Komunisme. Jean Jacques Rousseau melontarkan diskursus tentang
penyebab ketimpangan sosial yang dialami manusia. Adam Smith
membangun optimisme tentang kemakmuran bangsa-bangsa
yang bisa dicapai lewat mekanisme invisible hand, sementara Marx
melontarkan tesis tentang adanya proses penghisapan (exploitation)
kaum lemah oleh pemilik modal.
Jean Jacques Rousseau membedakan dua jenis ketimpangan
sosial di masyarakat. Pertama, ketimpangan yang bersifat fisik
atau alamiah yang disebabkan oleh perbedaan umur, kesehatan,
ketahanan tubuh dan kualitas mental dan kejiwaan. Kedua,
ketimpangan politik atau struktural yang dibentuk oleh bias
48 Jika dirunut lebih lanjut istilah “welfare state” menurut Daniel
Hutagalung pertama kali digunakan pada tahun 1940an dan melekat
dalam tradisi filsafat politik Inggris semenjak akhir abad ke-19.
Pada tradisi ini negara diandaikan sebagai ujud dari ide “common
good” (kebaikan bersama) diikuti dengan program-program
kesejahteraan yang spesifik yang merupakan ujud dari kepentingan
setiap warganegara. Penggunaan istilah “welfare state” pertama kali
dipublikasikan secara luas oleh William Temple yang menjabat sebagai
Uskup Agung New York. Ia menerbitkan buku berjudul Citizen and
Churchman, di mana ia membandingkan “kekuasaan” negara oleh
para diktator dengan “welfare states” yang sedang tumbuh di dalam
alam demokrasi.Pada fase ini istilah welfare statekemudian digunakan
oleh politisi yang bernama Clement Attlee sebagai slogan dalam
kampanyenya pada pemilu 1950, yang kemudian berkembang secara
luas. Lihat Brian Lund, Understanding State Welfare: Social Justice or
Social Exclusion? (London: Sage Publication, 2002), hlm. 107. (sumber:
http://dhutag.wordpress.com/ 2010/07/30/negara-kesejahteraan-
sosial-indonesia-antara-hasrat-dan-jerat-globalisasi-neoliberal/ akses
23 okt 2011

