Page 84 - Transmisi Nilai-nilai Pertanahan di Kabupaten Magetan
P. 84
Basis Transmisi Nilai-Nilai Pertanahan
dari Dusun Panjang) yang menjelaskan, bahwa setelah
para petani mengetahui isi sosialisasi PRONA, dan melihat
pelaksanaannya, maka mereka kemudian aktif dalam
kegiatan sosialisasi tersebut.
Para petani Desa Banjarpanjang bersedia aktif dalam
kegiatan sosialisasi, setelah penjelasan petugas kantor
pertanahan mampu menambah pengetahuan para petani
secara efektif. Hal ini sekaligus membuktikan hadirnya
komunikasi yang efektif, yaitu komunikasi yang berhasil
melahirkan kebersamaan dan kesefahaman, antara petugas
kantor pertanahan dengan para petani. Efektivitasnya
semakin nyata, ketika pemikiran, sikap, tindakan, dan
perilaku para petani sesuai dengan nilai-nilai pertanahan BAB II
yang dianut kantor pertanahan.
c. Kesediaan Menyiapkan Alat Bukti
Kesediaan para petani berpartisipasi dalam penyiapan
alat bukti, berkaitan dengan upaya mereka melakukan klaim
atas tanah. Partisipasi para petani tidak hanya saat sosialisasi,
tetapi terus menguat dalam bentuk penyiapan alat bukti,
yang terkait dengan kepemilikan bidang tanahnya. Kesediaan
para petani menyiapkan alat bukti ditandai, ketika mereka
mulai mengurus alat bukti kepemilikan tanah di kantor
desa. Buku C Desa menjadi andalan dan rujukan para petani
dan perangkat desa dalam menelusuri riwayat kepemilikan
tanah, yang nantinya akan menjadi dasar pembuatan surat
keterangan atau salinan Buku C Desa, dan berfungsi sebagai
salah satu bukti kepemilikan tanah, yang disebut dengan
“alas hak”.
Alas hak merupakan salah satu bukti pemilikan tanah
oleh para petani, yang disiapkan sebagai bentuk partisipasi
dalam sertipikasi hak atas tanah. Partisipasi ini mewujud
64 Transmisi Nilai-Nilai Pertanahan 65

