Page 87 - Transmisi Nilai-nilai Pertanahan di Kabupaten Magetan
P. 87
Aristiono Nugroho dkk.
memiliki kesadaran tentang nilai-nilai pertanahan. Dengan
demikian bagi petugas kantor pertanahan, komunikasi
merupakan situasi yang memungkinkan petugas kantor
pertanahan mentransmisikan nilai-nilai pertanahan kepada
petani. Transmisi inilah yang selanjutnya mempengaruhi
pemikiran, sikap, tindakan, dan perilaku para petani dalam
konteks pertanahan. Oleh karena itu dapat dikatakan,
bahwa transmisi nilai-nilai pertanahan merupakan proses
pemindahan nilai-nilai pertanahan, dari petugas kantor
pertanahan kepada petani, tanpa menghilangkan nilai-nilai
pertanahan dari diri petugas kantor pertanahan.
Panitia PRONA Desa bersungguh-sungguh menjalankan
perannya sebagai penghubung antara petugas kantor
pertanahan dengan para petani, karena panitia mendapat
dukungan dari petani, seluruh kelompok tani, dan dari
Gapoktan “Tani Manunggal” Desa Banjarpanjang. Bahkan
biaya operasional Panitia PRONA Desa telah mendapat
dukungan peserta PRONA, dengan kesediaan mereka urun
biaya, untuk membeli patok beton, materai, dan mengurus
pemberkasan di desa ini. Dukungan biaya operasional Panitia
PRONA Desa dari peserta PRONA sebesar Rp. 350.000,-
per bidang, yang tetap bersemangat berpartisipasi dalam
kegiatan PRONA. Semangat peserta PRONA semakin tinggi,
karena ternyata peralihan hak atas tanah yang dilakukan
peserta PRONA tidak terkena BPHTB (Bea Perolehan Hak
Tanah dan Bangunan), sebab SPPT PBB-nya dibawah Rp. 60
juta.
Semangat peserta PRONA yang tinggi tidaklah datang
tiba-tiba, melainkan karena adanya “bujukan” dari Panitia
PRONA Desa. Keberhasilan bujukan yang ditandai oleh
tingginya semangat peserta PRONA, merupakan bukti
68 69

