Page 92 - Transmisi Nilai-nilai Pertanahan di Kabupaten Magetan
P. 92
Basis Transmisi Nilai-Nilai Pertanahan
komunikasi, dengan melibatkan pihak terkait, yang telah
memiliki perhatian sama atas suatu situasi tertentu.
Perhatian yang sama atas suatu situasi tertentu
merupakan hal penting, atau salah satu prasyarat bagi
keberhasilan pelaksanaan PRONA di Desa Banjarpanjang,
misalnya perhatian terhadap hasil ukuran. Sebagaimana
diketahui hasil ukuran luas bidang tanah merupakan
salah satu data lapangan, yang berpotensi menimbulkan
sengketa dan penolakan dari petani. Situasi genting ini tidak
hanya berlaku pada permohonan sertipikasi hak atas tanah
secara massal, seperti pada pelaksanaan PRONA di Desa
Banjarpanjang; melainkan juga terjadi pada permohonan
sertipikasi hak atas tanah secara individual, seperti di Desa BAB II
Cepoko.
Potensi sengketa hasil ukuran bidang tanah dicegah
melalui upaya pemberian informasi, yang disampaikan saat
berlangsung komunikasi antara petugas kantor pertanahan
dengan para petani. Komunikasi bersifat simbolis, yang secara
verbal dalam bentuk penggunaan kata, kalimat, angka, atau
tanda lainnya, terkait dengan sertipikasi hak atas tanah atau
pendaftaran tanah. Selain itu komunikasi diketahui bersifat
transaksional, yang menuntut para pihak berperan sebagai
penerima pesan, asas.
Oleh karena itu, perangkat Desa Cepoko selalu
menjelaskan, bahwa hasil ukuran luas bidang tanah yang
resmi dan berlaku adalah hasil ukuran petugas kantor
pertanahan. Meskipun demikian Pemerintah Desa Cepoko
tetap memanfaatkan Peta Bidang Tanah versi PBB (Pajak
Bumi dan Bangunan) sebagai bekal saat orientasi lapangan.
Untuk hal ini, Kepala Desa Cepoko (Saefudin) menjelaskan,
bahwa pada tahun 2010 melalui SISMIOP (Sistem Manajemen
72 Transmisi Nilai-Nilai Pertanahan 73

