Page 43 - REFORMA AGRARIA EKOLOGIS
P. 43

Putusan Mahkamah Konstitusi (PMK) No 35/PUU-X/2012 adalah
                pengecualian dalam  sumbangsih  Reforma  Agraria di  era  ini.
                PMK ini memberi angin segar bagi masyarakat adat terkait hak
                wilayah ulayat, dan menjadi momentum terbangunnya Reforma
                Agraria yang inklusif bagi masyarakat adat. Sayangnya, Peraturan
                Bersama 4 Menteri (Menteri Dalam Negeri, Menteri Kehutanan,
                Menteri Pekerjaan Umum, dan Kepala BPN) No 79/ Tahun 2014
                tentang Tata Cara Penyelesaian Penguasaan Tanah yang Berada
                dalam Kawasan Hutan tidak pula dijalankan (Muhajir 2015).
            6.  Reforma Agraria era Joko Widodo (2014-2024)
                Pemerintahan era Joko Widodo periode I tidak lagi mendefinisikan
                Reforma Agraria secara sempit, dalam arti pengaturan kembali
                dengan  legislasi  atau  perombakan  penataan dengan  skema
                redistribusi  berdasarkan hak milik  atas  tanah (Lipton 2009,
                Wiradi 2009 dan Rachman 2017).
                Melalui salah satu pedoman pelaksanaan Reforma Agraria yang
                diterbitkan oleh Kantor Staf Presiden (KSP), yaitu Pelaksanaan
                Reforma Agraria, Arahan Kantor Staf Presiden: Prioritas Nasional
                Reforma  Agraria  dalam  Rencana  Kerja Pemerintah  Tahun 2017
                (Kastaf Presiden 2017), Reforma  Agraria  tidak hanya meliputi
                skema hak individu  atau kolektif/komunal,  tetapi  juga  skema
                ijin  pemanfaatan  hutan  yang dikenal dengan  Perhutanan
                Sosial. Sebelumnya, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
                Kehutanan No P.38/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2016 juga
                mengatur Perhutanan Sosial dengan konsep forest for the people
                dan Perhutanan Sosial sudah dijalankan dengan skema berbeda
                pada periode sebelumnya (Muhsi 2017).
                Di  era  Jokowi  periode  I,  Reforma  Agraria  menjadi nafas  dari
                dua  regulasi  yang  terpisah,  yaitu Perpres No 88  Tahun 2017
                yang menjadi landasan bagi PPTKH dan Perpres No 86 Tahun
                2018 yang menjadi landasan Reforma Agraria dan pembentukan
                Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) dengan fungsi Penataan
                Aset dan Penataan Akses.
                Salim  dan Utami  (2019) menyatakan  ada  perbedaan  substansi
                antara  Reforma  Agraria dengan  Legalisasi  Aset, ada  tuntutan


            28    REFORMA AGRARIA EKOLOGIS:
                  Praktik Penataan Akses Ramah Lingkungan di Desa Panjangrejo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48