Page 157 - Dari Tanah Sultan Menuju Tanah Rakyat
P. 157

Nur Aini Setiawati

            bangunan yang ada di atasnya. Selanjutnya, hak milik peme-
            rintah daerah hanya berlaku selama gubernemen memelihara
            pemerintahan sultan. 33
                Pelepasan tanah-tanah kasultanan kepada negara dimak-

            sudkan untuk menjamin penguasa tertinggi dalam menggu-
            nakan tanah dengan hak penuh yang dipakai untuk benteng-
            benteng pemerintah dan kepentingan umum. Dewan Pena-
            sihat Hindia-Belanda menyatakan bahwa menurut hukum
            tata negara tanah-tanah itu tetap menjadi bagian pemerintah
            daerah, meskipun peraturan hukum tanah-tanah itu diber-
            lakukan di bawah perlindungan hukum adat. Penduduk yang
            memiliki posisi tinggi atas tanah yang ditempatinya juga harus
            tunduk kepada penguasa tertinggi Hindia-Belanda. 34
                Sengketa tanah antara kasultanan dengan pemerintah
            daerah selanjutnya dapat diselesaikan pada waktu penobatan
            Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang menetapkan bahwa
            penyediaan tanah untuk dinas-dinas negara dilakukan
            dengan cuma-cuma. Adapun ganti rugi diberikan negara

            kepada orang yang berkepentingan dengan pelepasan hak
            mereka, dan biaya pembersihan tanah, serta pengganti hasil
            pendapatan atas tanah-tanah itu. Besarnya ganti rugi atas
            hilangnya hasil pendapatan itu paling tinggi separo dari harga
            tanah yang bersangkutan. 35
                Ganti rugi atas pelepasan tanah-tanah kasultanan dapat
            dilakukan sekali setiap tahun atau secara tunai harus segera
            disetorkan pada pihak yang bersangkutan. Dengan demikian,


                34  Ibid.
                35  Ibid.

            138
   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162