Page 69 - Dari Tanah Sultan Menuju Tanah Rakyat
P. 69

Nur Aini Setiawati

            kekuasaan sultan diakui, kekuasaannya berada di bawah
            pengaruh nilai-nilai kolonial yang baru. Semakin intensif nilai-
            nilai kolonial mempengaruhi bidang sosial, ekonomi, dan
            budaya, semakin besar pula perubahan-perubahan yang

            terjadi dalam masyarakat Yogyakarta.
                Kelompok orang Tionghoa bertempat tinggal di Kam-
            pung Pacinan yang memanjang dari alun-alun utara ke utara
            sampai ke Tugu, kemudian juga mendiami kampung-kam-
            pung di belakangnya yaitu Kampung Pajeksan, Gandekan,
            Beskalan, dan bagian timur jalan yaitu Kampung Ketandan.
            Sebagai pedagang mereka menyukai tinggal di tepi jalan besar
            dan di dekat pasar. Dalam bidang ekonomi, mereka menda-
            patkan perlakuan yang lebih baik dibandingkan dengan pen-
            duduk pribumi, sehingga mereka dapat memonopoli sektor
            perdagangan. Kondisi ini membuat mereka merasa lebih
            unggul daripada penduduk asli. 42
                Meskipun orang-orang Tionghoa mendapat perlakuan
            yang baik dari orang-orang Belanda, dalam melakukan akti-

            vitas perdagangan mereka mengalami kesulitan untuk
            berbaur dengan masyarakat pribumi. Hal ini disebabkan oleh
            adanya kesenjangan ekonomi antara kedua golongan ini.
            Ketidakadilan Belanda memperlakukan pedagang pribumi
            dan memberikan peluang kepada masyarakat Tionghoa me-
            numbuhkan kecemburuan sosial pada masyarakat pribumi.
            Oleh Pemerintah Kolonial Belanda, orang-orang Tionghoa
            diberi kedudukan penting, fasilitas, perlindungan, dan
            dukungan dalam menjalankan aktivitas ekonominya. Ini


                42  Ibid., hlm. 41-42.

            50
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74