Page 70 - Dari Tanah Sultan Menuju Tanah Rakyat
P. 70
Dari Tanah Sultan Menuju Tanah Rakyat
membantu mereka memperoleh kedudukan monopolistis
dalam perdagangan dan distribusi, sedangkan kesadaran
kelompok mereka yang kuat menyebabkan kelompok mereka
tertutup terhadap persaingan dari luar. Oleh karena itu,
kelompok pedagang Tionghoa dapat mendominasi kehi-
dupan sosial ekonomi masyarakat Yogyakarta. 43
Berdasarkan uraian di atas, stratifikasi sosial masyarakat
Yogyakarta setelah kedatangan Pemerintah Belanda di
Yogyakarta didasarkan pada jenis pekerjaannya dapat dibagi
dalam kelas yang bertingkat-tingkat. Status sosial yang
bertingkat-tingkat itu selalu dipertahankan oleh masyarakat
Yogyakarta, meskipun sejak kedatangan penguasa kolonial
terjadi kontak peradaban. Hal ini membawa perubahan
sistem pelapisan sosial sesuai dengan struktur yang ada.
Dengan adanya proses perubahan pelapisan sosial itu, maka
yang menduduki strata sosial paling atas adalah golongan
Eropa yang terdiri atas orang-orang Belanda, Jerman, Peran-
cis, dan Spanyol. Lapisan kedua diduduki oleh raja dan para
bangsawan. Lapisan ketiga diduduki oleh golongan Timur
Asing yang memiliki pekerjaan sebagai pedagang, mandor,
pemungut cukai pasar, rumah candu, dan penghubung
masyarakat pribumi dengan masyarakat Eropa untuk peme-
nuhan kebutuhan di Kota Yogyakarta. Adapun golongan
keempat adalah golongan pribumi. Golongan pribumi terdiri
atas para kawula raja yang terdiri atas orang Jawa, Madura,
Bugis, Bali, yang merupakan prajurit-prajurit istana dan telah
memiliki hubungan yang cukup lama dengan kasultanan.
43 Ibid.
51