Page 78 - Dari Tanah Sultan Menuju Tanah Rakyat
P. 78

Dari Tanah Sultan Menuju Tanah Rakyat

               patron yang mengakibatkan konsentrasi kekuasaan dan
               pengawasan dalam satu tangan. Ketergantungan klien pada
               patron, akan menumbuhkan sikap rendahnya aspirasi dari
               klien dalam bidang tugas yang diemban. Artinya bahwa

               apapun keinginan patron akan selalu dipatuhi meskipun hal
               itu tidak sesuai dengan aspirasi klien.
                   Struktur birokrasi Kasultanan Yogyakarta yang memiliki
               ciri patrimonial itu sejak kedatangan Pemerintah Hindia
               Belanda, tidak dapat terlepas dari campur tangan Pemerintah
               Hindia Belanda. Pada awal abad XX campur tangan itu sema-
               kin intensif. Sesuai dengan gerakan politik etis Pemerintah
               Hindia Belanda memasukan birokrasi modern ke kasultanan
               dengan alasan untuk mengejar ketinggalan dari daerah luar
               vorstendlanden. Di Yogyakarta ditempatkan 3 asisten residen
               untuk mengawasi wilayah Kota Yogyakarta, Bantul, Sleman,
               Kulonprogo, dan Gunungkidul. 55
                   Sebagai vasal (negara bagian) pemerintah kolonial, hu-
               bungan politiknya diatur dalam kontrak politik  yang harus
                                                         56
               diperbaharui setiap pengangkatan sultan yang baru. Sultan
               yang baru itu pada saat pengangkatannya menandatangani
               sebuah kontrak lagi yang disebut dengan “acte van verband”.
               Maksud diadakannya perjanjian itu adalah untuk menguatkan


                   55  P.J Suwarno,  Hamengku Buwono IX Dan Sistem Birokrasi
               Pemerintahan Yogyakarta 1942-1974; Sebuah Tinjauan Historis
               (Yogyakarta: Kanisius, 1994), hlm. 67.
                   56  Kontrak politik merupakan suatu janji tertulis Sultan yang
               baru diangkat yang membicarakan tentang bagaimana Sultan me-
               merintah daerahnya, tetapi didalamnya tidak diperinci mengenai
               susunan pemerintahan, perundang-undangan dan peradilan.

                                                                   59
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83