Page 82 - Dari Tanah Sultan Menuju Tanah Rakyat
P. 82

Dari Tanah Sultan Menuju Tanah Rakyat

               maka pada 1922 Pemerintah Hindia Belanda menetapkan
               undang-undang perubahan susunan pemerintahan (Bestuur-
               shervorming Wet) yang memungkinkan pembentukan daerah-
               daerah otonom yang meliputi provinsi, kabupaten, dan kota.

                   Untuk pembentukan kota otonom disusun Staadsgeemente
               ordonnantie Jawa en Madura 1926. Berdasarkan Stadsgemeente
               ordonnatie ini, wilayah Kota Yogyakarta yang terdiri atas
               wilayah Kasultanan dan Pakualaman diubah menjadi kota
               otonom. Wilayah Pakualaman di Kota Yogyakarta menem-
               pati sebagian kecil wilayah di sebelah timur Sungai Code.
               Wilayah itu hanya terdiri atas satu onderdistrik yang juga
               menjadi kediaman Paku Alam.
                   Sebelum reorganisasi agraria pada 1926 diadakan di Kota
               Yogyakarta, pemerintahan Kota Yogyakarta berupa kabupa-
               ten kota dan setelah reorganisasi agraria pada 1926, kabu-
               paten Kota Yogyakarta berubah menjadi kawedanan Kota
               Yogyakarta. Kabupaten Yogyakarta dibagi dalam tiga kawe-
               danan yaitu Kawedanan Sleman, Kawedanan Kalasan, dan

               Kawedanan Kota Yogyakarta. Dengan demikian, Kawedanan
               Kota Yogyakarta yang beribu-kota di Kota Yogyakarta meru-
               pakan salah satu dari tiga kawedanan dalam wilayah Kabu-
               paten Yogyakarta. Kawedanan kota ini dibagi dalam bebera-
               pa daerah asisten wedana, yang masing-masing dipimpin
               seorang asisten wedana. Daerah asisten wedana dibagi lagi
               dalam beberapa daerah kemantren yang masing-masing
               dipimpin oleh seorang mantri kepala kampung. 62


                   62  Soedarisman Poerwokoesoemo, Daerah Istimewa Yogyakarta
               (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1984), hlm. 138.

                                                                   63
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87