Page 94 - Dari Tanah Sultan Menuju Tanah Rakyat
P. 94

Dari Tanah Sultan Menuju Tanah Rakyat

                   Dengan adanya pembangunan kampung-kampung, di
               atas tanah di sekeliling Baluwarti keraton, dimulai dibangun
               perumahan atau asrama-asramanya untuk para anak buah
               angkatan perang dan para perwiranya. Oleh karena luas

               benteng keraton tidak mencukupi hanya perwira-perwira
               yang terpilih sajalah yang bertempat tinggal di dalam beteng
               keraton. Dengan demikian, kampung-kampung di dalam
               Kota Yogyakarta yang tertua adalah kampung-kampung
               yang namanya berhubungan langsung dengan resimen-
               resimen, atau kampung-kampung yang namanya merupakan
               para ahli teknik karena cara pemberian nama kepada kam-
               pung-kampung itu dilakukan menurut nama pembesar atau
               golongan anak buah angkatan perang atau golongan-golongan
               ahli teknik yang menempatinya semula. Misalnya, Kampung
               Pugeran yang menempati semula adalah Pangeran Puger,
               Kampung Surakarsan, yang menempati semula adalah prajurit
               Surakarsan, dan sebagainya. Atas anjuran VOC, untuk kepen-
               tingan pertahanan didirikan benteng sebagai tempat prajurit

               dan pertahanannya. Benteng itu disebut Benteng Vredeburg. 18

               b. Tanah Kasultanan yang dipakai NISM dan SS

                   Tanah yang dipakai perusahaan swasta Nederlandssch-
               Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) dan Staats Spoor-
               wegen (SS) merupakan tanah milik sultan yang diserahkan
               kepada perusahaan NISM. Tanah itu digunakan untuk men-
               dirikan jaringan transportasi khususnya kereta api yang ber-




                   18  Kota Jogjakarta..., op. cit., hlm. 22.

                                                                   75
   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99