Page 98 - Dari Tanah Sultan Menuju Tanah Rakyat
P. 98
Dari Tanah Sultan Menuju Tanah Rakyat
dalam kondisi sebagaimana hak tanah sultan yang secara
otomatis dapat beralih menjadi hak tanah Eropa. Dalam
menyelesaikan masalah hak tanah untuk orang Eropa, justru
dikeluarkan peraturan Pemerintah Hindia Belanda yang
berisi tentang hak Eropa atas tanah yang dapat diperoleh
dengan izin residen. 25
Untuk mengusahakan tanah sebagai tempat tinggal
orang-orang Eropa di Yogyakarta dalam rangka menjalankan
usahanya, residen meminta kesediaan Sultan Hamengku
Buwono VII untuk memberikan sebagian tanah untuk di-
bangun pemukiman orang-orang Eropa. Untuk itu, Sultan
Hamengku Buwono VII memberikan izin orang-orang Eropa
untuk menggunakan tanahnya sebagai hak opstal di Kota Yog-
yakarta untuk didirikan tempat permukiman dan berbagai
sarana kegiatan sosial serta ekonomi lainnya. Pemeberian
hak bangunan (hak opstal) atas tanah kepada orang-orang non-
pribumi itu tetap dengan pengertian bahwa persil-persil yang
tertulis dalam hak milik bangunan harus tunduk pada pera-
turan-peraturan kasultanan. 26
Sultan memberikan tanah kepada orang-orang Eropa di
sebelah timur Sungai Code, di sebelah utara alun-alun utara
yang dikenal dengan “Loji Besar” dan “Loji Kecil”, sebagai
hak opstal (pendirian bangunan). Pemilihan lokasi pemukiman
27
25 Soedarisman, op. cit., hlm. 101.
26 “Ontwerp-Verklaring”, 30 September 1911 no. 342, Koleksi
ANRI, bundel Binnenlandsch Bestuur, Verklaring van akte van
verlanden in Djokja.
27 Rijksblad van Sultanaat Djogjakarta, no. 12, tahun 1918.
79